SERAYUNEWS- Naiknya harga beras jadi keluhan sejumlah pedagang, di pasar tradisional wilayah Cilacap. Bahkan, pedagang terpaksa membatasi stok barang agar tidak merugi. Pedagang khawatir, kenaikan harga ini terus terjadi menjelang bulan puasa Ramadan.
Ratih, salah satu pedagang sembako di Pasar Tradisional Sidadadi Cilacap, mengaku prihatin dengan kondisi saat ini. Ia terpaksa mengurangi stok barang, karena harga yang sudang melambung tinggi.
“Sebelum naik, kalau seminggu bisa habis sampai 500 Kilogram. Sekarang seminggu habis 100 Kilogram saja, sudah Alhamdulillah banget,” ujarnya.
Kenaikan harga beras bervariasi, mulai dari Rp 4.000 sampai Rp 6.000 per kilogramnya. Bahkan harga beras yang biasanya hanya dia jual Rp10 ribu, kini jadi Rp16 ribu.
“Sekarang naiknya bukan main, yang tadinya Rp10 ribu sekarang paling murah Rp16 ribu, ada yang Rp 17 ribu, Rp18 ribu dan Rp23 per kilonya. Tergantung jenisnya ada C4, membramo, mentik wangi, saigon. Beras ketan yang paling mahal, tadinya Rp15 ribu sekarang Rp23 ribu,” tuturnya.
Para pedagang mengaku keberatan, dengan tingginya harga beras ini. Pasalnya, pedagang kesulitan menjualnya. Kabarnya, tingginya harga beras karena belum panen raya dan harga padi juga naik.
“Sekarang pedagang agak susah, cari barangnya susah, jualnya juga susah,” ujarnya.
Tak hanya pedagang, konsumen pun mengeluhkan tingginya harga beras ini. Meski mahal, warga tetap membelinya karena untuk kebutuhan sehari-hari.
“Walau mahal ya tetap beli karena butuh, untuk harga biasanya beli Rp12.500 sekarang naik Rp16 ribu. Jadi belinya ngecer 2 Kilogram, memberatkan bagi yang tidak mampu,” ujarnya.
Selain harga beras, sejumlah harga kebutuhan pokok juga ikut naik menjelang bulan Ramadan. Kenaikan terjadi pada harga minyak curah yang kini berharga Rp 17 ribu, telur naik dari Rp 26 ribu menjadi Rp 30 ribu. Kemudian harga cabai sekarang menembus Rp80 ribu per kilogramnya.
Terkait dengan kenaikan harga beras dan sejumlah bahan pokok masyarakat, Pemkab Cilacap melalui dinas terkait juga berupaya menyetabilkan harga melalui operasi pasar.