SERAYUNEWS– Sejak beberapa hari ini, senyum selalu mengembang di wajah para petani kol di Banjarnegara. Pasalnya, harga kol atau kubis yang semula hanya Rp 1.000 per kilogramnya, saat ini menjadi Rp 6.000 – Rp 7.000 per kilogramnya.
Erdi, petani asal Desa Kasinoman Bajarnegara mengatakan, sebelumnya harga di tingkat petani hanya Rp 1.000 per kilogramnya.
“Sudah 3 hari ini harga melambung menjadi Rp 7.000 per kilogram. Semoga harga terus naik, sehingga menjadi kebahagiaan bagi petani yang selama ini merugi,” katanya, Kamis (21/12/2023).
Harga tersebut, kata dia, masih memungkinkan akan naik lagi mengingat banyak petani yang sudah panen beberapa bulan lalu. Sementara kebutuhan pasar masih banyak, namun barangnya kurang.
Sudarman, petani kol asal Desa Wanareja Wanayasa juga mengaku gembira. Pasalnya, dia baru saja panen dan ‘ngepasi’ saat harga naik.
“Kami kemarin dapat panen 20 ton, dari pengepul harga Rp 6.000 per kilogramnya,” katanya.
Sangat lumayan, kata dia, walaupun kol tidak seperti tanaman lain yang bisa berkali-kali panen. Namun, dengan hasil panen kali ini sudah mendatangkan keuntungan berlipat.
Menurut Sudarman, petani cabai dan kol saat ini paling beruntung. Walaupun saat ini harga cabai mulai turun, namun sudah merasakan harga istimewa.
Risno, petani asal Plorengan Banjarnegara ikut tersenyum mendengar kabar harga kol istimewa. Pasalnya, dia sudah panen sebulan lalu.
“Saat saya panen, harga cuma Rp 1.000 per kilogramnya. Belum lagi kerusakan akibat hama,” katanya.