Banjarnegara, serayunews.com
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, harga telur di pasar tradisional Banjarnegara berkisar antara Rp29.000 hingga Rp30.0000 per kilogram.
Harga tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp4.000, jika dibandingkan harga tiga hari lalu yang berkisar antara Rp25.000 hingga Rp26.000 per kilogram. Kenaikan harga telur, sudah dirasakan para pedagang sejak sepekan terakhir, namun kenaikan yang paling terasa pada tiga hari terakhir.
Kenaikan harga ini, menyebabkan omzet para pedagang telur di pasar tradisional Banjarnegara merosot drastis hingga mencapai 50 persen.
Harga telur yang pada pekan lalu berkisar antara Rp24.000 hingga Rp25.000 per kilogram, kini melejit hingga Rp30.000 per kilogram. Akibatnya, sejumlah pedagang mengaku mengalami penurunan omzet hingga 50 persen.
“Harga telur terus naik, bahkan dalam tiga hari terakhir naiknya sampai Rp4.000 per kilogram,” kata Ny Sumargo, pedagang telur di pasar darurat Banjarnegara.
Selain harga telur ayam, harga telur bebek saat ini di pasaran dibanderol Rp2.500 per butir. Begitu juga dengan harga telur ayam kampung yang mencapai Rp2.500 per butir, sedangkan harga telur puyuh saat ini mencapai Rp32.000 per kilogram.
Kenaikan harga yang tinggi, membuat omzet pedagang mengalami penurunan yang cukup signifikan. Bahkan, penurunan omzet mencapai 50 persen dari biasanya.
“Karena kenaikan harga ini, banyak konsumen yang memilih untuk membeli eceran,” kata Sumedi, pedagang telur lainnya.
Dia mengatakan, pada hari biasa, dirinya bisa menjual telur hingga 10 peti. Namun saat ini, hanya sekitar 5 peti.
Dengan kenaikan harga ini, para pedagang juga tidak berani melakukan stok yang terlalu banyak.
Mereka takut merugi, jika sewaktu-waktu harga telur turun. Pedagang yang biasanya menyediakan stok hingga 30 peti, kini paling banyak hanya 10 hingga 15 peti. Naiknya harga telur, diperkirakan karena banyaknya permintaan jelang libur Natal dan Tahun Baru 2023, sementara stok dari peternak berkurang.