Cilacap, Serayunews.com-Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilacap kini memiliki laboratorium Biomolekular sendiri. Laboratorium ini diresmikan pengolerasionalannya oleh Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, Kamis (8/10/2020).
Pada tahap awal, laboratorium ini memiliki alat dengan kapasitas 180 pemeriksaan setiap harinya. Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan akan bertambahnya tenaga medis. Pasalnya saat ini baru ada sekitar empat orang.
Keberadaan laboratorium PCR ini juga akan mempercepat hasil pemeriksaan, karena setiap minggu ditargetkan ada sebanyak 1700 pemeriksaan PCR.
Bupati Tatto mengatakan laboratorium ini dibangun sebagai wujud keseriusan Pemkab Cilacap dalam penanganan Covid-19. Selain itu juga untuk mempermudah dan juga mempersingkat pemeriksaan tes usap.
Karena selama ini spesimen harus dikirimkan ke laboratorium di RSUD Margono Purwokerto, RS Pertamina Cilacap, maupun di laboratorium UGM Yogyakarta. Hasilnya pun baru didapatkan setelah berhari-hari.
“Ini untuk mempercepat, karena pemerintah pusat menargetkan di Cilacap sekitar 1.700 seminggu, sehari sekitar 200 sampai 250 pemeriksaan. Dengan adanya laboratorium ini mempercepat, karena kita butuh cepat untuk penanganan Covid-19,” ujar Bupati.
Bupati mengatakan dengan adanya laboratorium PCR ini diharapkan penanganan Covid-19 bisa cepat dilakukan oleh Pemkab Cilacap, sehingga angka kasus terus berkurang bahkan bisa rampung.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap dr Pramesti Griana Dewi mengatakan jika saat ini tes swab di RSUD masih gratis. Karena laboratorium ini masih diperuntukan bagi program pemerintah, mulai dari tracing kontak maupun tes swab massal oleh Dinkes.
“Sementara untuk pemeriksaan tracing yang kami lakukan untuk kontak erat, dan kegiatan lain yang sesuai dengan arahan dan panduan semua gratis. Kami belum memulai yang mandiri dan belum mengarah kesana, karena kita fokuskan untuk kebutuhan program saja,” katanya.
Hasil pemeriksaan di laboratorium ini bisa diketahui dalam waktu 3 jam. Akan tetapi, jumlah spesimen yang masuk lebih banyak, juga akan mempengaruhi waktu pemeriksaan.
Laboratorium PCR tersebut sudah sesuai standar dan spesifikasinya berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan RI tentang Jejaring Laboratorium pemeriksaan Covid-19. Pengadaan alat kesehatan dan juga sarana fisik ini menelan biaya sekitar Rp 4 miliar lebih.
Dalam peresmian laboratorium PCR tersebut dihadiri oleh Forkopimda, Kepala OPD dan tamu undangan lainnya