SERAYUNEWS – Di era digital yang serba canggih ini, tren room tour di media sosial semakin populer, terutama di kalangan milenial dan Gen Z.
Room tour adalah perjalanan memperkenalkan ruangan dari berbagai sudut yang ada di dalam rumah.
Bagi mereka, ruangan pribadi bukan hanya sekadar tempat tinggal, tetapi juga ruang untuk mengekspresikan kepribadian, gaya hidup, dan kreativitas.
Melalui platform seperti YouTube, Instagram, hingga TikTok, orang-orang berlomba-lomba memperlihatkan kamar tidur, ruang kerja, dapur, hingga sudut-sudut rumah mereka yang paling aesthetic.
Tren ini berkembang pesat dan berhasil menarik perhatian banyak orang.
TikTok menjadi salah satu platform utama di mana tren room tour berkembang dengan pesat. Video room tour yang berdurasi singkat namun kreatif sering kali mendapat ribuan hingga jutaan views.
Banyak kreator TikTok yang menggunakan musik upbeat atau aesthetic sebagai latar belakang video, sehingga video room tour mereka terasa lebih menarik dan menyenangkan.
Room tour di TikTok biasanya menonjolkan detail-detail kecil dari dekorasi ruangan, seperti cara menata meja kerja, sudut baca, atau rak buku.
Tren ini juga sering dibarengi dengan video “before and after,” di mana pembuat konten menunjukkan transformasi ruangan mereka dari tampilan lama yang biasa-biasa saja menjadi ruangan baru yang lebih estetik.
Percaya atau tidak, room tour bisa jadi kesempatan emas bagi orang-orang jahat untuk tahu seberapa mahal barang-barang di rumah kamu.
Ketika kamu memamerkan gadget keren, peralatan elektronik, atau koleksi barang mahal lainnya, ini bisa memancing niat buruk dari mereka yang tidak bertanggung jawab. Bahkan, lokasi lemari atau tempat penyimpanan barang-barang berharga bisa terlihat.
Selain itu, room tour yang terlalu detail bisa memberikan informasi tentang teknologi yang kamu gunakan di rumah, misalnya sistem keamanan, letak router Wi-Fi, atau perangkat smart home lainnya.
Ini bisa memberi celah bagi hacker atau orang untuk meretas perangkatmu atau mencari cara untuk menyusup ke sistem keamanan rumah.
Room tour sering membuat orang merasa ingin memiliki ruangan yang “selevel” dengan influencer atau konten kreator favorit mereka. Hal ini kadang membuat kita merasa “nggak cukup” dengan apa yang kita punya.
Kalau terlalu sering mengikuti tren ini, bisa-bisa kita jadi konsumtif, membeli barang-barang yang sebenarnya nggak perlu hanya demi bisa pamer di medsos.
Tekanan sosial ini bisa menyebabkan stres, apalagi kalau keuangan nggak memungkinkan untuk dekorasi sesuai standar media sosial.
Ingat, room tour di medsos sering kali menampilkan sisi “terbaik” dari sebuah ruangan, yang kadang sudah diatur sedemikian rupa. Jangan banding-bandingkan diri atau ruanganmu dengan orang lain.
Fokus pada kenyamanan dan fungsionalitas ruangan sesuai kebutuhanmu sendiri.***