SERAYUNEWS – Pernah dengar cerita orang yang bangun rumah atau renovasi tapi akhirnya kecewa karena kontraktornya?
Iya, itu mungkin gara-gara dapat kontraktor yang nakal. Kontraktor nakal ini biasanya cuma peduli keuntungan, tanpa memikirkan hasil akhir yang memuaskan buat klien.
Biar kamu nggak terjebak, penting banget buat tahu ciri-ciri kontraktor yang nggak bisa dipercaya.
Memilih kontraktor buat bangun rumah atau renovasi itu nggak bisa asal. Penting banget buat selektif karena kontraktor yang kamu pilih bakal nentuin hasil akhir proyek.
Kalau dapat yang nggak kompeten atau nakal, bisa-bisa malah bikin masalah. Mulai dari hasil yang nggak rapi, material yang nggak sesuai, sampai proyek yang molor dan tambah biaya.
Beda cerita kalau kamu pilih kontraktor yang terpercaya dan berpengalaman. Mereka bakal kasih hasil sesuai harapan, dengan proses yang lebih lancar dan transparan.
Kamu pasti senang kalau dapat penawaran harga yang murah. Hati-Hati, kalau harga jauh lebih murah dari kontraktor lain, itu bisa jadi tanda bahaya.
Kontraktor nakal sering memakai cara ini untuk menarik klien. Mereka mungkin aja pakai material kualitas rendah, curang soal hitungan volume, atau bahkan mengurangi tenaga kerja biar biaya bisa ditekan.
Sering banget nih, kontraktor nakal ngasih janji-janji manis di awal. Misalnya, “Pokoknya selesai tepat waktu!”, “Nggak bakal ada tambahan biaya!”, atau “Semua pasti rapi dan sesuai ekspektasi!”
Padahal, proyek bangunan itu pasti ada risiko dan kendala yang bisa muncul kapan saja.
Kontraktor yang baik akan menjelaskan dengan detail soal biaya, dari biaya material, tenaga kerja, sampai biaya tambahan lainnya.
Kalau ada kontraktor yang nggak mau memberi rincian biaya dan cuma menyebutkan angka total tanpa penjelasan, itu bisa jadi tanda mereka menyembunyikan sesuatu
Kontrak itu penting banget, biar kamu dan kontraktor punya kesepakatan jelas soal proyek. Kalau ada kontraktor yang males atau nggak mau bikin kontrak tertulis, itu patut dicurigai.
Kontraktor nakal mungkin sengaja nggak mau terikat sama kesepakatan yang jelas, nanti mereka bisa beralasan kalau ada masalah atau kekurangan di proyek.
5. Reputasi Buruk di Kalangan Konsumen
Cari tahu dulu reputasi kontraktor sebelum kamu deal sama mereka. Zaman sekarang gampang banget kok, tinggal cari di internet, cek reviu, atau tanya-tanya ke orang yang pernah pakai jasa mereka.
6. Pekerjaan Terlalu Lama dan Banyak Alasan
Kontraktor yang baik biasanya akan memberi jadwal kerja yang jelas. Kalau ada kendala, mereka bakal segera kasih tahu dan berusaha menyelesaikan masalahnya.
Jika kontraktor terus-terusan memberi alasan molor dan nggak ada perkembangan yang berarti, itu tanda mereka mungkin nggak serius atau malah nggak kompeten.
7. Menggunakan Material yang Nggak Sesuai Kesepakatan
Ini sering terjadi dan masalah yang bikin kesal. Di awal, mereka janji pakai material berkualitas sesuai kesepakatan, tapi di tengah jalan ternyata pakai bahan yang lebih murah dan kurang bagus.
Untuk menghindari ini, pastikan kamu cek secara berkala material yang mereka pakai di lapangan.
Memilih kontraktor buat proyek pembangunan atau renovasi itu memang harus hati-hati. Jangan gampang tergiur harga murah atau janji manis yang berlebihan.***(Hardiyansyah Supardi)