SERAYUNEWS– Ratusan warga Desa Karangkandri Kecamatan Kesugihan, Cilacap, lari berhamburan ke Kantor desa setempat pada Jumat (26/4/2024). Bahkan sejumlah warga terluka terpaksa harus dievakuasi oleh Tim SAR Gabung. Aksi simulasi evakuasi mandiri ini, untuk membangun kesadaran masyarakat dalam mengantisipasi potensi bencana gempa dan tsunami.
Simulasi evakuasi mandiri berlangsung di Desa Karangkandri Kecamatan Kesugihan ini merupakan sebuah desa yang terletak di pesisir pantai dengan jarak pemukiman penduduk terhadap garis pantai kurang dari 1 Km.
Simulasi ditandai dengan bunyi sirine dan kentongan secara bersamaan. Hal itu sebagai tanda bahwa masyarakat Kabupaten Cilacap yang berada di zona merah (bahaya) untuk segera mengungsi ke daerah yang aman dalam waktu kurang dari 30 menit.
Simulasi evakuasi mandiri ini, untuk menilai seberapa cepat masyarakat merespons tanda peringatan dini oleh BMKG dan BPBD. Khususnya, terkait gempa dengan kekuatan 8.7 skala richter yang berpotensi terjadinya tsunami.
Selain itu, mengetahui berapa persen masyarakat yang mampu mencapai zona aman/zona hijau sesuai permodelan dari BMKG dan mengetahui apa saja yang dibutuhkan dalam upaya Pengurangan Resiko Bencana baik sebelum bencana, pada saat kejadian bencana dan setelah/pasca bencana terjadi.
“Semua terlibat telah melaksanakan tugas, baik Basarnas, PMI, rumah sakit dan segala macam telah melaksanakan tugas dengan sebagaimana mestinya. Ada yang kurang adalah kecepatan, karena ada waktu 10 menit dan ada masyarakat yang belum memanfaatkan waktu dengan baik,” ujar Penjabat (Pj) Bupati Cilacap Awaluddin Muuri, usai acara.
Kegiatan simulasi evakuasi mandiri ini melibatkan 100 orang dari berbagai lapisan masyarakat serta pegiat kebencanaan yang ada di wilayah desa. Mereka berkolaborasi dengan lembaga dan perusahaan swasta seperti Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Desa Karangkandri, PT Sumber Segara Primadaya (S2P), PMI, Siaga Peduli, RAPI, MTA, TNI POLRI, lembaga keagamaan serta lembaga kemasyarakatan bencana lainnya.
Simulasi berlangsung di Karangkandri Kesugihan karena termasuk Desa Tangguh Bencana sekaligus bersamaan dengan berjalannya Proyek Prakarsa Ketangguhan Bencana Indonesia atau Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP) yang berlangsung di 6 lokasi. Lokasi tersebut yaitu Kelurahan Sidakaya, Kelurahan Tegalkamulyan, Kelurahan Cilacap) serta Desa Karangkandri, Desa Welahan Wetan, dan Desa Widarapayung Kulon.
Selain simulasi, pada kegiatan sebelumnya, Pj Bupati bersama Forkopimda, juga meresmikan Gudang Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap di Jalan dr. Rajiman nomor 69 Kelurahan Kebonmanis Kecamatan Cilacap Utara.
Gedung tersebut merupakan bantuan hibah dari PT. Sumber Segara Prima (S2P), dan untuk penyimpanan logistik keperluan bencana, termasuk material bahan bangunan. Selain itu, S2P juga memberikan bantuan berupa satu buah perahu karet senilai total Rp220 juta.
Gudang ini menyimpan berbagai perlengkapan penting untuk bencana, seperti karung, kayu, bahan bangunan, triplek, asbes, dan lainnya. Terletak di samping kantor BPBD, wilayah kota, gudang ini juga memiliki kantor untuk pengawasan.