
SERAYUNEWS – Perkumpulan Pelaku Jamu Alami Indonesia (PPJAI) kembali menunjukkan langkah konkret dalam mendukung kemandirian ekonomi berbasis kesehatan. Bertepatan dengan Puncak Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 Kabupaten Cilacap, PPJAI menyerahkan bantuan strategis berupa peralatan pengolahan jahe instan kepada Pondok Pesantren dan peralatan jamu gendong bagi para pelaku usaha jamu tradisional, Selasa (18/11/2025).
Acara yang digelar di Lapangan Krida Bangga Mbangun Desa ini mengusung tema besar HKN tahun ini, “Generasi Sehat Masa Depan Hebat”. Penyerahan bantuan ini merupakan buah kerja sama antara PPJAI dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap untuk memberdayakan pelaku usaha herbal dan melestarikan budaya minum jamu.
Prosesi penyerahan dilakukan secara simbolis dengan alur estafet yang menunjukkan sinergitas kuat. Dewan Pakar PPJAI, H. Munfarid, menyerahkan bantuan tersebut secara simbolik kepada Bupati Cilacap, Syamsul Auliya Rahman, S.STP, M.Si, yang didampingi sang istri dr. Ira Tanti Syamsul Aulia Rahman. Selanjutnya, Bupati Syamsul menyalurkan langsung bantuan tersebut kepada perwakilan Pondok Pesantren dan pelaku jamu gendong.

Dewan Pakar PPJAI, H. Munfarid, dalam keterangannya menekankan bahwa bantuan ini adalah stimulus untuk membangun kemandirian ekonomi umat dan pelestarian budaya.
“Kami mendorong pesantren agar berperan sebagai pusat pendidikan agama sekaligus motor penggerak ekonomi melalui produk herbal yang higienis dan berkualitas. Begitu juga pelaku jamu gendong, peralatan baru ini menjadi bentuk apresiasi agar semangat melestarikan warisan leluhur terus terjaga. Hal ini sejalan dengan visi PPJAI untuk mengangkat martabat jamu Indonesia,” ujar Munfarid.
Senada dengan hal tersebut, Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rahman menyambut baik sinergi antara PPJAI dan Dinas Kesehatan. Menurutnya, kolaborasi ini sangat relevan dengan semangat “Generasi Sehat Masa Depan Hebat”.
“Kesehatan dan ekonomi merupakan dua hal yang saling berkaitan. Melalui bantuan alat produksi jahe instan dan jamu gendong ini, kita mewujudkan upaya menjaga kesehatan masyarakat lewat herbal sekaligus menggerakkan roda ekonomi kerakyatan. Terima kasih kepada PPJAI yang terus peduli. Saya harap alat ini dimanfaatkan maksimal untuk meningkatkan kualitas produk UMKM kita,” tegas Syamsul usai penyerahan simbolis.
Bantuan peralatan pengolahan jahe instan bagi Pondok Pesantren diproyeksikan menjadi inkubator bisnis santri (Santripreneur). Di sisi lain, peremajaan alat bagi pelaku jamu gendong ditujukan untuk meningkatkan standar kebersihan dan daya tarik jamu di tengah masyarakat modern.
Acara puncak HKN ini juga dihadiri oleh jajaran Forkopimda, Kepala Dinas Kesehatan Cilacap, serta ratusan tenaga kesehatan dan pegiat kesehatan masyarakat se-Kabupaten Cilacap.