SERAYUNEWS – Bagi banyak orang, kulineran itu sudah jadi kegiatan wajib. Dari mencoba makanan jalanan hingga restoran bintang lima, mengeksplorasi cita rasa baru adalah pengalaman seru yang bisa bikin hidup lebih berwarna.
Tapi, tahukah kamu? Terlalu sering kulineran ternyata bisa memicu masalah yang cukup mengganggu, yaitu bau mulut.
Yang mengejutkan lagi, bau mulut ini bisa jadi bukan cuma masalah kebersihan gigi, tapi juga tanda gula darah yang tinggi.
Bau mulut sering kali diidentikkan dengan kurangnya menjaga kebersihan mulut atau makanan tertentu yang baunya kuat, seperti bawang putih dan bawang merah.
Namun, dalam beberapa kasus, bau mulut yang terus-menerus bisa jadi tanda adanya masalah dalam tubuh, salah satunya gula darah tinggi. Kok bisa?
Pada orang yang memiliki gula darah tinggi, tubuh akan kesulitan memetabolisme glukosa dengan baik. Akibatnya, tubuh beralih menggunakan lemak sebagai sumber energi.
Proses ini menghasilkan zat yang disebut keton, yang salah satunya adalah aseton. Keton ini memiliki aroma yang khas dan dapat terdeteksi pada napas, sehingga memunculkan bau mulut.
Menurut American Diabetes Association menjelaskan penyakit diabetes menyebabkan pembakaran lemak lebih sering terjadi sehingga meningkatkan kadar keton di dalam darah.
Penyakit periodontal adalah gangguan pada gusi seperti gusi merah, nyeri, gusi berdarah, gigi sensitif dan juga bau mulut.
Dikutip dari laman healthline.com jika kadar gula darah pada tubuh tinggi, maka tubuh akan kesulitan untuk melawan infeksi sehingga gusi sulit sembuh.
Menurut American Academi of Periondontalogy pasien disbetes lebih rentan mengalami gangguan gusi dan mulut dikarenakan aliran darah ke tubuh terhambat karena rusaknya pembuluh darah akibat diabetes.
Nah kalau kamu sudah mulai mengalami masalah bau mulut kamu harus waspada, bisa jadi itu salah satu tanda gula darah tinggi. Mengatasi gula darah tinggi nggak melulu harus pakai obat-obatan kimia.
Kini ada pilihan yang lebih alami untuk menjaga kesehatan mulut dan mengontrol gula darah, yaitu dengan Avena Fit.
Minuman ini bukan sekadar minuman biasa, tapi punya keunggulan karena kandungan gula kelapanya yang rendah kalori dan rendah indeks glikemik.
Gula kelapa adalah salah satu pemanis alami yang memiliki indeks glikemik rendah, artinya tidak akan menaikkan gula darah secara signifikan.
Hal ini menjadikannya pilihan yang lebih aman dibandingkan dengan gula pasir biasa, terutama untuk kamu yang sadar akan kesehatan atau punya riwayat gula darah tinggi.
Avena Fit mengandung nutrisi yang bisa membantu menjaga kadar cairan tubuh tetap optimal, sehingga risiko mulut kering pun berkurang.
Dengan mulut yang lembab, produksi air liur pun tetap terjaga, dan air liur ini penting untuk menghambat pertumbuhan bakteri penyebab bau mulut.
Selain membantu mengontrol kadar gula darah, Avena Fit juga dapat mendukung metabolisme yang lebih baik, sehingga tubuh bisa mengolah makanan dengan lebih optimal dan tidak menimbulkan penumpukan zat-zat yang menyebabkan bau.
Gaya hidup yang sibuk sering kali membuat kita lupa minum air yang cukup atau memilih makanan yang tepat.
Dengan Avena-Fit, kamu bisa mendapatkan asupan nutrisi yang praktis dan tetap sehat kapan saja, baik di tengah aktivitas kulineran maupun setelahnya.
Jadi, kamu bisa tetap menikmati makanan tanpa perlu khawatir berlebihan tentang efeknya pada kesehatan.
Memang, hobi kulineran adalah kesenangan yang susah ditinggalkan. Namun, jangan sampai aktivitas ini membuat kamu mengalami bau mulut yang berkepanjangan dan bahkan meningkatkan risiko gula darah tinggi.
Dengan menjaga pola makan yang sehat dan memilih minuman seperti Avena Fit, kamu bisa menikmati kulineran tanpa khawatir dengan dampak negatifnya.
Jadi, jika kamu mulai merasa sering mengalami bau mulut dan khawatir akan gula darah, nggak ada salahnya mencoba Avena Fit sebagai solusi alami.
Gula kelapa dalam Avena Fit bisa menjadi langkah awal untuk menjaga gula darah tetap stabil dan mulut tetap segar, tanpa mengurangi kesenangan kulineran yang kamu sukai.***