Saat itu, Ganjar menemui puluhan ibu hamil di Balai Desa Karangsari, Kecamatan Adipala. Dengan mengenakan pakaian adat Jawa, Ganjar langsung mengajak ngobrol Chika, begitu akrab disapa, yang duduk bersama para ibu hamil.
Chika yang sedang hamil sembilan bulan itu, mendapat suntikan semangat dan pesan dari gubernur berambut putih itu, untuk menjaga kandungannya hingga lahir
Di balik pengalaman itu, Chika ternyata memang ngidam bertemu Ganjar Pranowo. Sehari sebelumnya, ia mengutarakan ingin bertemu Gubernur Jawa Tengah dua periode itu pada suaminya, Nanang Setiawan.
“Sebelumnya memang saya sudah bilang ke suami kalau pengen ketemu Pak Ganjar. Alhamdulillah keesokan harinya dapat undangan ke balai desa, katanya Pak Gubernur mau berkunjung ke balai desa,” kata Chika saat di rumahnya, Kamis (23/2/2023).
Pengalaman itu menjadi cerita yang tak terlupakan dalam perjuangannya mengandung anak pertamanya. Ia mengaku senang bisa bertemu dan ngobrol langsung dengan orang nomor satu di Jawa Tengah.
“Alhamdulillah bisa ketemu, rasanya senang apalagi ngobrol langsung sama Pak Ganjar, tentang kehamilan, hamil ke berapa, terus dapat edukasi suruh makan makanan bergizi. Alhamdulillah saya juga dapat susu hamil dari Pak Ganjar,” ungkapnya.
Menurutnya, mantan DPR RI itu adalah sosok pemimpin yang hebat, ramah, dekat dengan rakyat dan suka blusukan. “Warga di sini juga banyak yang senang sama Pak Ganjar,” tuturnya.
Kebahagiaan Chika bertambah sempurna dengan kelahiran buah hatinya yang diberi nama Shaquille Elvan Syahreza, lima hari setelah kunjungan Gubernur di desanya. Tepatnya pada 7 Februari 2023. Bayi berjenis kelamin laki-laki itu lahir sehat dan normal. Berat bayinya 2,8 kg dan panjang 47 cm.
“Alhamdulillah lahir sehat dan normal. Kami berharap nantinya bisa menjadi anak yang soleh, berbakti kepada orangtua. Kalau jadi pemimpin ya seperti Pak Ganjar,” harapnya.
Chika menambahkan, program 5Ng Gubernur sangat membantu bagi ibu-ibu hamil. Dia tak khawatir lagi, meski ini merupakan kehamilan pertamanya karena mendampatkan pendampingan dari kader 5Ng dan bidan desa setempat.
“Iya, saya senang karena hamil anak pertama tapi saya juga takut dan khawatir karena ini pengalaman pertama. Tapi, saya dibantu dan didampingi Bu Bidan di sini dan akhirnya yakin bisa,” imbuhnya.
Sementara, Bidan Desa Karangsari, Apri Yuanitha Eka Hargina mengatakan bahwa program 5Ng sangat luar biasa. Bukan hanya menyelamatkan bayi dan ibu, tapi juga menyelamatkan generasi muda bangsa.
“Jadi, kami mendampingi ibu-ibu hamil dan balita. Mulai dari pendataan, pemantauan, serta penanganan jika ada yang risiko tinggi,” jelasnya.
Dalam pelaksanaan 5Ng, bidan bekerja sama dengan kader kesehatan dan pemerintah desa. “Kami juga dibantu kader kesehatan dan Pemdes. Sehingga ibu hamil dan bayi bisa sehat dan selamat,” tandasnya.