SERAYUNEWS- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Purwokerto mencatat bawang merah dan minyak goreng menjadi komoditas utama penyumbang inflasi di Kabupaten Banyumas menjelang akhir tahun 2024. Bawang merah berkontribusi 0,12% month-to-month (mtm), sementara minyak goreng menyumbang 0,05% mtm.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Christoveny menyebutkan, lima komoditas utama pendorong inflasi di Kabupaten Banyumas. Ada bawang merah, minyak goreng, emas perhiasan, daging ayam, dan bawang putih.
“Minyak goreng, daging ayam, dan bawang putih masing-masing memberikan kontribusi 0,02% terhadap inflasi,” ungkapnya dalam konferensi pers, Rabu (18/12/2024).
Sebaliknya, beberapa komoditas berhasil menekan inflasi di Kabupaten Banyumas. Cabai rawit dan beras masing-masing mencatat deflasi sebesar -0,03% mtm. Daun bawang, kentang, dan pisang menyumbang deflasi sebesar -0,01% mtm.
Di Kabupaten Cilacap, pola inflasi serupa terjadi. Bawang merah menjadi penyumbang inflasi terbesar dengan kontribusi 0,15% mtm, diikuti emas perhiasan (0,06% mtm), daging ayam (0,05% mtm).
Kemudian minyak goreng (0,03% mtm), dan bawang putih (0,02% mtm). Komoditas penahan inflasi di Cilacap termasuk cabai rawit (-0,05% mtm), cabai merah (-0,02% mtm), buah naga (-0,02% mtm), kentang (-0,01% mtm), dan detergen cair (-0,01% mtm).
Christoveny menjelaskan, keterbatasan pasokan di pasar menjadi pemicu utama kenaikan harga bawang merah. Sementara itu, harga minyak goreng terpengaruh oleh ketidakstabilan ekonomi global.
“Emas perhiasan meningkat karena banyak investor mencari investasi aman di tengah kondisi global. Untuk daging ayam, kenaikan harga disebabkan lonjakan permintaan, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru. Sedangkan bawang putih, yang sebagian besar diimpor dari China, mengalami kenaikan karena harga di negara asal masih tinggi,” jelasnya.
Terkait penurunan harga pada komoditas seperti cabai rawit, Christoveny menyoroti peran pemerintah dalam normalisasi harga.
Program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) menjadi salah satu langkah strategis. Dengan fokus pada komoditas seperti beras, cabai, bawang, dan bahan pangan lainnya.
“Upaya budidaya bawang merah dengan metode true shallot seed di berbagai kelompok tani menjadi bagian dari strategi pengendalian inflasi,” tambahnya.
Melalui kerja sama berbagai pihak, BI Purwokerto optimis pengendalian inflasi dapat berjalan lebih efektif, khususnya menghadapi momentum akhir tahun yang rawan kenaikan harga.