SERAYUNEWS-Daop 5 Purwokerto mencatat untuk penumpang kereta api (KA) pada libur panjang Kenaikan Isa Almasih mengalami lonjakan yang cukup siginikan, sejak tanggal 28 Mei 2025. Peningkatan penumpang bakal diprediksi terus terjadi hingga awal bulan Juni 2025. Namun, masih ada beberapa kereta yang memiliki kursi kosong sehingga bisa di-booking.
Manajer Humas Daop 5, Krisbiyantoro, menyampaikan bahwa lonjakan penumpang ini sudah diantisipasi dengan peningkatan jumlah tempat duduk dengan melakukan penambahan 1 kereta pada rangkaian kereta api. Pada tangal 30 Mei 2025 ini, pihak Daop 5 Purwokerto mencatat untuk tiket yang terjual mencapai 7.217 atau sekitar 71 persen dari kapasitas.
“Angka serupa juga terjadi pada 31 Mei, dengan 7.205 tiket terjual. Sementara untuk 1 Juni, okupansi diperkirakan meningkat menjadi 80 persen, dengan 8.172 tiket sudah terjual dari total kapasitas harian 10.180 tempat duduk,” ujar dia, Jumat (30/5/2025).
Meski lonjakan penumpang terus terjadi, Krisbiyantoro memastikan masih ada beberapa tiket kereta api yang tersedia untuk keberangkatan pada tanggal 31 Mei-1 Juni 2025 di antaranya:
KA Cakrabuana (Purwokerto–Gambir), KA Logawa (Purwokerto–Jember), KA Malioboro Ekspres (Purwokerto–Malang), KA Kertanegara (Purwokerto–Malang), KA Kamandaka (Purwokerto–Semarang dan Cilacap–Semarang), KA Joglosemarkerto (Purwokerto–Solo dan Cilacap–Yogyakarta), KA Sancaka Utara (Cilacap–Surabaya Pasarturi).
Sementara itu, kereta KA Purwojaya relasi Cilacap–Gambir masih tersedia untuk tanggal 31 Mei, namun tiket untuk 1 Juni sudah habis. Hal serupa terjadi pada KA Sawunggalih relasi Kutoarjo–Pasar Senen. Untuk KA Serayu (Purwokerto–Pasar Senen) dan KA Kutojaya Selatan (Kutoarjo–Kiaracondong), tiket sudah habis terjual untuk tanggal 31 Mei dan 1 Juni.
“KAI Daop 5 mengelola total 148 perjalanan KA setiap hari, terdiri dari 74 KA ke arah timur dan 74 KA ke arah barat. Wilayah operasionalnya mencakup 41 stasiun, mulai dari Stasiun Langen di barat (berbatasan dengan Daop 2 Bandung), hingga Stasiun Kutoarjo di timur (berbatasan dengan Daop 6 Yogyakarta). Di selatan, layanan mencakup Stasiun Cilacap, dan di utara hingga Stasiun Slawi dan Prupuk,” ujarnya.
Untuk menjamin keselamatan perjalanan, Daop 5 menggunakan dua sistem persinyalan: elektrik dan mekanik. Sistem elektrik dioperasikan di lintas utama seperti Slawi–Prupuk–Kutoarjo dan Banjar–Kroya, serta beberapa stasiun besar seperti Maos dan Gumilir. Sementara sistem mekanik masih digunakan di stasiun seperti Karangkandri, Cilacap, dan Karangtalun.
Kinerja operasional dikendalikan oleh Pusat Pengendali Operasi (Pusdal) yang diperkuat oleh 38 personel terlatih. Setiap shift diisi oleh 8 orang petugas dari berbagai posisi, termasuk Petugas Pengatur Perjalanan Kereta Posko (PPKP), Daerah (PPKD), pengendali sarana, dan spesialis operasi.