Purwokerto, Serayunews.com
Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Banyumas, Erna Sulistyawati mengatakan, anak-anak belum lama kembali menikmati proses belajar tatap muka, setelah Banyumas turun ke level 1. Saat mereka sedang menikmati situasi pembelajaran normal, kembali berinteraksi dengan teman-teman dan guru, kemudian harus memasuki libur panjang kembali.
“Jadi anak-anak ini sedang senang-senangnya menikmati suasana sekolah yang normal, tetapi hanya sebentar dan mereka harus libur kembali, otomatis akan timbul lagi rasa bosan,” tuturnya, Selasa (3/5/2022).
Untuk mengatasi rasa bosan tersebut, orangtua dituntut kreatif serta pandai dalam menghadirkan kegiatan bagi anak. Erna menugatakan, sesekali mengajak anak berwisata diperbolehkan, hanya saja sebaiknya pilih hari yang tidak terlalu banyak pengunjung, misalnya bukan pada akhir pekan.
Selain itu, Erna juga menyarankan untuk memilih tempat wisata yang edukatif, dimana anak bisa belajar sambil berwisata. Misalnya ke Monumen Panglima Besar Sudirman, atau tempat wisata yang anak bisa belajar tentang berbagai jenis hewan, tumbuhan serta budaya.
“Di Kabupaten Banyumas ini banyak sekali tempat wisata edukatif, sehingga anak tetap bisa belajar sambil berwisata. Wisata alam terbuka, akan lebih baik dan aman untuk anak-anak, mengingat kondisi Covid-19 yang belum hilang sepenuhnya serta banyaknya orang dari luar daerah yang berdatangan untuk berwisata di Banyumas,” jelasnya.
Selama berwisata, Bunda PAUD juga mengingatkan, agar orangtua tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan selalu memantau anak, supaya tidak berkerumun.
Sedangkan untuk mengisi liburan di rumah, Erna menyarankan, agar anak mulai dikenalkan dengan tanggung jawab, misalnya dilibatkan dalam menjaga kebersihan rumah, atau minimal bertanggung jawab tehadap kebersihan kamarnya sendiri. Orangtua juga bisa memberikan tugas-tugas ringan, seperti menyiram tanaman, menyapu halaman dan sebagainya.
“Diharapkan proses pembelajaran anak tidak terputus selama libur panjang ini, karena anak usia dini merupakan usia emas untuk belajar. Lingkungan rumah juga bisa menjadi sarana belajar bagi anak,” pesannya.