SERAYUNEWS-Kabupaten Cilacap, yang terletak di pesisir selatan Jawa Tengah, memiliki berbagai potensi alam yang sangat kaya dan beragam. Dari sektor perikanan, pertanian, pariwisata, hingga kawasan industri, Cilacap seharusnya bisa menjadi salah satu kabupaten yang memiliki daya saing tinggi di Jawa Tengah.
Namun, selama satu dekade terakhir, Kabupaten Cilacap mengalami stagnasi dalam hal Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang tertinggal jauh jika dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten tetangga seperti Banyumas, Purbalingga, dan Kebumen. Selain itu, masalah pengangguran yang masih tinggi, bahkan tertinggi di Jawa Tengah, menjadi tantangan serius yang harus segera diatasi.
Indah Mayasari, M.Pd, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cilacap dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) periode 2024-2029, menyampaikan dua isu penting yang harus menjadi fokus utama dalam mendorong kemajuan Kabupaten Cilacap:
Pertama, bagaimana meningkatkan Pendapatan Asli Daerah yang stagnan. Kedua, bagaimana mengatasi pengangguran dengan menciptakan peluang kerja yang lebih banyak bagi masyarakat Cilacap. Menurutnya, kedua masalah ini saling terkait dan perlu penanganan yang terstruktur serta terintegrasi agar dapat memberikan dampak positif yang besar bagi kesejahteraan masyarakat.
Indah Mayasari mengajak seluruh anggota Dewan untuk bersama-sama mendorong dan memperjuangkan kebijakan-kebijakan yang dapat meningkatkan PAD dan membuka peluang kerja. Dalam pernyataannya, ia menekankan pentingnya kolaborasi yang kuat antara DPRD, Pemerintah Daerah, dan masyarakat dalam mewujudkan visi pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.
Peningkatan PAD adalah salah satu langkah utama yang harus dilakukan oleh Pemda Cilacap agar bisa mengejar ketertinggalannya dibandingkan kabupaten tetangga.
Dalam hal ini, Indah Mayasari mengusulkan agar Pemda lebih fokus dalam merencanakan dan mengelola anggaran daerah dengan cara yang lebih terarah. Rencana Strategis (Renstra) SKPD harus lebih terfokus pada sektor-sektor yang dapat menghasilkan pendapatan besar, bukan hanya berdasarkan program masing-masing SKPD.
Salah satu sektor yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan PAD adalah pariwisata. Cilacap memiliki berbagai destinasi wisata alam yang sangat menarik, seperti pantai, pulau-pulau kecil, serta situs sejarah yang kaya akan nilai budaya.
Pemda Cilacap perlu lebih memaksimalkan sektor pariwisata dengan mengelola dan mempromosikan potensi-potensi wisata yang ada. Misalnya, wisata Pantai Teluk Penyu (walaupun ini bukan kewenangan pemda) tetapi pengelolaan aksesnya bisa di desain dengan rapih, sehingga bisa menjadi sumber pendapatan asli daerah, Pulau atau Kawasan segara anakan, serta situs-situs sejarah yang ada, pengembangan wisata Air Panas Cipari, dan lain sebagainya, hal tersebut bisa lebih diperkenalkan kepada wisatawan lokal maupun mancanegara.
Namun, untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai pendorong utama PAD, tidak hanya promosi yang diperlukan. Infrastruktur pendukung yang memadai seperti jalan, fasilitas akomodasi, dan layanan wisata yang baik juga harus dibangun.
Selain itu, pengembangan pariwisata berbasis budaya dan alam yang berkelanjutan juga penting, agar pariwisata yang ada tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga berkelanjutan dalam jangka panjang.
Pemda juga bisa mengembangkan program-program khusus seperti festival budaya dan kegiatan wisata yang melibatkan masyarakat lokal, guna memberikan dampak ekonomi langsung bagi mereka. Dengan demikian, sektor pariwisata dapat menjadi salah satu andalan dalam meningkatkan PAD sekaligus menciptakan peluang usaha bagi masyarakat sekitar.
Pemda Cilacap harus melihat pariwisata sebagai sektor yang memiliki potensi besar untuk berkolaborasi dengan sektor lain, seperti sektor pertanian dan perikanan, serta melibatkan pemerintah desa secara aktif. Salah satu langkah konkret yang bisa dilakukan adalah pengembangan wisata berbasis desa yang mengintegrasikan potensi wisata lokal yang dimiliki desa-desa dengan program pariwisata Pemda.
Dinas Pariwisata dapat memfasilitasi pengembangan kawasan wisata terpadu yang menghubungkan destinasi wisata yang dimiliki oleh Pemda dengan potensi wisata desa. Sebagai contoh, desa-desa di Cilacap yang memiliki pantai atau situs sejarah lokal bisa dikembangkan menjadi kawasan wisata yang menarik, dengan melibatkan masyarakat desa dalam proses pengelolaan dan pemberdayaan ekonomi lokal.
Selain itu, Pemda dan Dinas Pariwisata bisa merancang program yang melibatkan desa-desa sebagai pengelola destinasi wisata, sehingga tidak hanya pariwisata berbasis Pemda yang berkembang, tetapi juga ada kolaborasi dengan pemerintah desa dalam mengelola, memasarkan, dan memberikan pengalaman wisata yang otentik.
Program ini bisa mencakup pembangunan homestay, pengembangan atraksi wisata berbasis budaya lokal, serta penyediaan fasilitas yang ramah wisatawan. Melalui skema pariwisata desa, Pemda dan desa bersama-sama menciptakan peluang kerja bagi masyarakat lokal sekaligus meningkatkan pendapatan asli desa.
Program demplot yang melibatkan kegiatan wisata juga bisa diterapkan dalam pengelolaan produk lokal, seperti menjadikan kawasan pertanian atau perikanan sebagai destinasi wisata edukasi. Pengunjung dapat belajar tentang proses bertani atau memancing secara langsung, yang akan menambah daya tarik dan nilai jual wisata.
Misalnya, desa-desa yang memiliki potensi perikanan atau pertanian organik bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin belajar tentang proses produksi serta berinteraksi langsung dengan masyarakat lokal.
Selain program wisata berbasis desa, Dinas Pariwisata perlu fokus pada pembangunan infrastruktur yang dapat mendukung pengembangan sektor pariwisata. Ini termasuk jalan menuju destinasi wisata, pengembangan fasilitas umum seperti parkir, sanitasi, dan fasilitas informasi wisata yang lengkap.
Kolaborasi antara Pemda dan pemerintah desa untuk memanfaatkan lahan desa untuk pembangunan fasilitas ini akan menjadi langkah penting untuk memastikan kemajuan sektor pariwisata yang berkelanjutan.
Pemasaran bersama antara Pemda dan desa juga harus diperhatikan. Pemda dapat mengembangkan strategi promosi yang melibatkan desa-desa melalui pemasaran digital, penggunaan media sosial, serta kolaborasi dengan agen perjalanan dan tour operator untuk mengundang wisatawan. Dengan demikian, desa-desa yang memiliki potensi wisata dapat memperoleh manfaat langsung dari arus wisatawan yang meningkat.
Selain fokus pada peningkatan PAD, masalah pengangguran di Kabupaten Cilacap yang masih tinggi harus segera diatasi. Kabupaten Cilacap tercatat sebagai kabupaten dengan angka pengangguran tertinggi di Jawa Tengah, dan ini menjadi tantangan besar yang harus dihadapi oleh Pemda.
Indah Mayasari menekankan bahwa penciptaan peluang kerja yang lebih banyak dan merata adalah hal yang mendesak. Salah satu sektor yang memiliki potensi besar untuk menciptakan lapangan kerja adalah sektor agrobisnis, khususnya pertanian dan peternakan.
Cilacap merupakan daerah yang mayoritas penduduknya menggantungkan hidup pada sektor pertanian dan peternakan. Oleh karena itu, pengembangan agrobisnis berbasis pertanian dan peternakan terpadu menjadi sangat penting untuk memperkuat perekonomian lokal dan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan. Pemda Cilacap bisa memperkenalkan program pertanian terpadu yang melibatkan desa-desa di Cilacap sebagai sentra-sentra produksi pangan dan peternakan.
Sebagai contoh, Pemda dapat memanfaatkan lahan-lahan kosong milik desa untuk program-program pertanian atau peternakan terpadu, yang dikelola bersama antara Pemda dan masyarakat.
Program demplot (demonstration plot) yang mengintegrasikan kegiatan pertanian dengan pendekatan berbasis pasar juga bisa menjadi solusi yang baik untuk meningkatkan hasil pertanian secara berkelanjutan.
Demplot adalah program percontohan yang bisa dijadikan model oleh petani setempat dalam mengimplementasikan teknologi baru dan metode pertanian yang lebih efisien. Program ini juga bisa melibatkan masyarakat dalam pengelolaan lahan, memberikan edukasi tentang praktik pertanian yang ramah lingkungan, serta menciptakan peluang ekonomi baru.
Program demplot harus menjadi prioritas bagi Dinas Pertanian dan Dinas Pangan Kabupaten Cilacap, dengan mengintegrasikan program ini dalam perencanaan dan anggaran daerah. Demplot dapat difokuskan pada produk-produk unggulan lokal yang memiliki nilai pasar tinggi, seperti padi, jagung, dan komoditas hortikultura, yang cocok untuk dikembangkan di daerah tersebut.
Melalui program ini, petani akan mendapatkan akses terhadap teknologi pertanian modern, pelatihan tentang cara meningkatkan hasil pertanian, serta bantuan dalam hal pemasaran produk.
Selain itu, penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai pengelola produk pertanian dan peternakan akan menjadi kunci untuk memastikan keberlanjutan program ketahanan pangan di tingkat desa. BUMDes dapat memainkan peran strategis dalam mengelola hasil pertanian dan peternakan, serta memperkuat kapasitas desa untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Bantuan Keuangan Khusus (Bansus) dari Pemda harus dimanfaatkan untuk lebih memfokuskan pada program pemberdayaan ekonomi desa. Indah Mayasari mengusulkan agar Bansus lebih difokuskan pada penguatan ekonomi desa melalui pendampingan kelompok tani, kelompok usaha bersama (KUBE), dan berbagai usaha produktif lainnya. Ini akan menjadi investasi daerah untuk membuka lebih banyak peluang kerja di desa-desa dan mengurangi angka kemiskinan yang tinggi.
Bantuan keuangan ini dapat digunakan untuk pendampingan bagi kelompok usaha, seperti pelatihan keterampilan, pendanaan usaha, dan pemasaran produk. Pendampingan ini penting agar kelompok tani atau KUBE dapat mengelola dana bantuan dengan efektif dan efisien, serta menghasilkan produk yang dapat dijual dengan harga yang kompetitif.
Pemda harus memastikan bahwa setiap dana yang diterima oleh desa diarahkan untuk program yang dapat menciptakan dampak ekonomi yang nyata, bukan hanya sekedar untuk infrastruktur yang belum tentu langsung berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
mengimplementasikan langkah-langkah strategis yang bertujuan untuk mempercepat peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta menciptakan peluang kerja yang lebih banyak dan merata. Upaya ini akan dijalankan melalui Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja (Renja) yang terfokus, terstruktur, serta terintegrasi antara berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Cilacap, yang melibatkan seluruh elemen masyarakat dan sektor-sektor unggulan yang ada di daerah.
Sebagai bagian dari upaya menuju kemandirian fiskal dan peningkatan kualitas pembangunan daerah, peningkatan PAD menjadi salah satu prioritas utama kami. Kami menyadari bahwa untuk mewujudkan hal ini, diperlukan langkah-langkah konkret yang terencana dan terarah.
Fokus utama dalam peningkatan PAD meliputi pengelolaan sektor-sektor yang memiliki potensi besar, di antaranya sektor pariwisata, pertanian, dan perikanan. Berbagai potensi alam yang ada di Kabupaten Cilacap harus bisa dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan daya saing daerah.
Sektor pariwisata di Kabupaten Cilacap menyimpan potensi yang sangat besar, mengingat daerah ini memiliki keindahan alam yang luar biasa, seperti pantai-pantai yang mempesona, pulau-pulau kecil, serta situs-situs sejarah yang kaya akan nilai budaya.
Untuk itu, pihaknya akan segera merencanakan dan mengimplementasikan program pariwisata berbasis desa yang melibatkan masyarakat dalam pengelolaan destinasi wisata. Destinasi wisata yang ada akan dikembangkan menjadi kawasan wisata terpadu yang saling terhubung, seperti pengelolaan Akses Pantai Teluk Penyu, Pulau Segara Anakan, dan Wisata Air Panas Cipari.
Pembangunan infrastruktur yang mendukung sektor pariwisata juga menjadi prioritas, seperti pembangunan jalan akses menuju destinasi wisata, fasilitas akomodasi, area parkir, sanitasi, dan fasilitas informasi wisata.
Selain itu, Pemda juga akan meluncurkan berbagai program pemasaran bersama antara Pemda dan desa-desa melalui media sosial, digital marketing, serta kerja sama dengan agen perjalanan dan tour operator untuk memperkenalkan potensi wisata yang ada di Cilacap, baik kepada wisatawan lokal maupun mancanegara. Pemasaran bersama ini akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar.
Kami juga akan mendorong pengembangan wisata edukasi yang terintegrasi dengan sektor pertanian dan perikanan. Sebagai contoh, kami akan meluncurkan program demplot pertanian terpadu, yang menggabungkan kegiatan pertanian dengan program wisata edukasi bagi para wisatawan.
Pengunjung akan diberi kesempatan untuk belajar tentang proses pertanian organik atau memancing secara langsung. Desa-desa yang memiliki potensi pertanian atau perikanan akan menjadi lokasi yang tepat untuk program ini, sehingga tidak hanya meningkatkan ekonomi masyarakat, tetapi juga memperkenalkan kekayaan alam Cilacap kepada wisatawan.
Integrasi sektor pariwisata dengan sektor pertanian dan perikanan ini akan menjadi salah satu strategi utama dalam memperkenalkan produk lokal yang berkualitas, seperti hasil pertanian organik, ikan segar, dan produk-produk olahan lainnya. Produk-produk ini akan dipasarkan dalam bentuk wisata yang memberikan nilai tambah bagi masyarakat Cilacap.
Sektor pariwisata bukan satu-satunya fokus kami dalam peningkatan PAD. Kami juga akan mengoptimalkan sektor pertanian dan perikanan, yang selama ini menjadi sektor utama perekonomian daerah. Oleh karena itu, Pemda akan terus berupaya memperkuat sektor ini dengan mendukung pengelolaan hasil alam secara berkelanjutan, meningkatkan kualitas produk, serta menciptakan sistem pemasaran yang lebih efisien dan luas.
Tingkat pengangguran yang masih tinggi di Kabupaten Cilacap merupakan tantangan besar yang harus segera diatasi. Salah satu langkah utama yang akan kami jalankan adalah menciptakan lebih banyak peluang kerja melalui pengembangan sektor-sektor yang memiliki potensi besar, seperti sektor pertanian, peternakan, dan perikanan.
Peningkatan sektor-sektor ini akan mendukung terbentuknya ekosistem ekonomi yang kuat dan berkelanjutan, serta menciptakan peluang kerja yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat.
Pemerintah Daerah Kabupaten Cilacap akan segera meluncurkan program agglomerasi pertanian yang melibatkan desa-desa sebagai sentra-sentra produksi pangan. Program demplot pertanian terpadu akan difokuskan pada penerapan teknologi pertanian modern dengan metode yang ramah lingkungan.
Demplot ini juga akan menjadi pusat pelatihan bagi petani untuk mempelajari teknik bertani yang lebih efisien dan meningkatkan hasil pertanian. Program ini bertujuan untuk membuka lebih banyak peluang kerja di sektor pertanian, baik dalam pengelolaan lahan, distribusi hasil pertanian, maupun pemasaran produk.
Pihaknya juga akan memperkuat peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam pengelolaan hasil pertanian dan peternakan. BUMDes diharapkan dapat menjadi lembaga yang strategis dalam mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat desa, memasarkan produk pertanian dan peternakan, serta memastikan keberlanjutan ekonomi di tingkat desa.
Perikanan juga merupakan sektor yang sangat potensial untuk meningkatkan ekonomi daerah dan menciptakan lapangan kerja. Kami akan mendorong pendirian Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perikanan, yang akan khusus mengelola hasil perikanan laut dan darat. BUMD ini bertujuan untuk meningkatkan produksi perikanan, memperluas pasar hasil perikanan, serta memberdayakan nelayan lokal. Dalam jangka panjang, keberadaan BUMD Perikanan ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah yang signifikan.
Nelayan dan pelaku usaha perikanan juga akan diberikan pelatihan mengenai cara pengelolaan hasil laut yang lebih efisien, serta pemasaran produk yang lebih luas. Kami berharap dengan adanya BUMD Perikanan, nelayan akan mendapatkan akses lebih baik terhadap pasar, serta teknologi untuk meningkatkan produktivitas hasil laut.
Sektor industri mikro dan kecil (UMKM) juga menjadi prioritas kami dalam menciptakan peluang kerja. Program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang dikelola oleh Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian akan menjadi fokus utama dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Program KUBE akan menyediakan pendampingan untuk kelompok-kelompok usaha di tingkat desa, seperti pelatihan keterampilan, pendanaan usaha, serta akses pasar untuk produk-produk lokal.
Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kabupaten Cilacap akan memberikan dukungan melalui fasilitasi kelompok usaha dengan berbagai layanan, termasuk penyediaan bahan baku, akses ke pelatihan kewirausahaan, serta pemasaran produk yang lebih luas. KUBE diharapkan dapat berperan dalam menciptakan lapangan kerja di sektor industri kecil, serta membantu mengurangi angka pengangguran di daerah.
Dengan bantuan Bantuan Keuangan Khusus (Bansus) dari Pemda, KUBE akan diberikan dukungan modal untuk menjalankan usaha produktif, yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperluas peluang kerja bagi mereka yang ada di desa.
Kami menyadari pentingnya perencanaan dan pengelolaan anggaran daerah yang lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu, kami akan memastikan agar anggaran daerah yang dialokasikan untuk program-program prioritas seperti sektor pariwisata, pertanian, perikanan, dan pemberdayaan ekonomi desa dikelola dengan baik dan tepat sasaran. Program-program ini akan dijabarkan dalam Renstra dan Renja SKPD yang terfokus pada pencapaian tujuan jangka panjang.
Selain itu, kami akan memperkuat koordinasi antara Pemerintah Daerah, DPRD, dan masyarakat untuk memastikan bahwa setiap kebijakan dan program yang diluncurkan dapat diimplementasikan secara efektif. Semua pihak harus bekerja sama agar setiap anggaran yang dikeluarkan dapat memberikan dampak yang maksimal bagi kesejahteraan masyarakat.
Terakhir, kami menegaskan bahwa keberhasilan seluruh program ini sangat bergantung pada sinergitas antara Pemerintah Daerah, DPRD, dan masyarakat Kabupaten Cilacap. Komunikasi yang terbuka dan kerjasama yang erat antara seluruh pihak akan menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan daerah yang mandiri, sejahtera, dan berdaya saing tinggi.
Pihaknya juga mengajak seluruh masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam mendukung kebijakan dan program pembangunan yang diluncurkan, karena dengan kerjasama yang baik, bisa mewujudkan Kabupaten Cilacap yang lebih baik.