SERAYUNEWS – Kesibukan di dapur Pondok Pringwulung semakin siang semakin terasa. Rumah makan yang berada di Jalan Merapi, Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap ini menyediakan makanan cepat saji, sehingga kesibukan dapur meningkat saat ada pengunjung. Untuk mempercepat pelayanan, pemilik warung ini mengoperasikan 5 kompor bersamaan.
Alhasil banyak tabung yang berjejer, begitupun dengan selang tabung yang mengular di lantai dapur. Kondisi ini akan semakin dramatis, saat kesibukan memasak meningkat. Tiga karyawan yang berseliweran memasak menu mulai dari nasi goreng, babat gongso, gurameh bakar, bakmi jowo dan lain-lain sesuai pesanan konsumen menambah pemandangan di dapur yang tak begitu luas tersebut semakin ‘eksotik’.
Namun, itu adalah kondisi dapur Pondok Pringwulung dua bulan lalu. Sekarang kondisinya sudah jauh berbeda. Pemilik Pondok Pringwulung, Irianto sempat tersenyum lebar, saat memasuki jam makan siang dan pengunjung rumah makannya mulai berdatangan. Sama sekali tak tampak kekhawatiran sedikit pun di wajahnya, sekalipun ada puluhan pengunjung yang harus dilayani dengan cepat.
“Nasi goreng satu, babak gongso plus nasi satu, minumnya es jeruk dan es teh,” katanya memberikan instruksi kepada pekerjanya di dapur.
Bahkan Irianto kembali duduk santai, sambil menikmati minumannya yang masih tersisa. Ia pun bertutur, sejak dua bulan lalu, rumah makannya sudah memasang pipanisasi gas elpiji, jadi dengan satu tabung gas bisa dialirkan untuk lima kompor dan semua bisa digunakan untuk memasak dengan nyala api yang sempurna. Tak hanya lebih hemat elpiji, namun dapur rumah makannya pun menjadi lebih rapi dan tampak bersih.
“Sekarang tak perlu khawatir lagi kehabisan gas di tengah-tengah aktivitas memasak, pekerja juga bisa beraktivitas dengan nyaman, karena tidak terganggu lagi dengan slang-slang elpiji yang bertebaran. Aktivitas memasak lebih cepat, karena nyala api yang stabil dan gas juga lebih hemat,” ucapnya.
Lebih lanjut Irianto bercerita, awalnya ia mendapat penawaran dari Pertamina untuk memasang instalasi elpiji. Setelah mendapatkan penjelasan singkat terkait manfaat instalasi elpiji, Irianto langsung menyetujuinya. Keputusan tersebut, tampaknya sangat tepat, terbukti setelah dua bulan terpasang, para karyawan rumah makannya semakin semangat bekerja, karena kondisi dapur yang rapi dan nyaman.
“Begitu ditawari oleh Pertamina, saya langsung setuju, toh pemasangan instalasi pipa ini gratis dan banyak manfaatnya,” jelasnya.
Usaha Pondok Pringwulung yang sudah berjalan 12 tahun, juga turut mendukung program Pertamina terkait subsidi elpiji tepat sasaran. Warung UMKM ini sejak lama ikut mengkampanyekan untuk tidak menggunakan elpiji subsidi dalam menjalankan usahanya. Tertera jelas stiker besar bertuliskan ‘Usaha Kami Sudah Tidak Lagi Menggunakan Subsidi 3 Kg’ tepat di meja kasir.
“Tabung 3 Kg itu kan untuk warga yang tidak mampu, disubsidi oleh pemerintah, jadi kalau bagi kita yang tergolong mampu dan mempunyai usaha, tidak seharusnya menggunakan barang yang diperuntukan bagi warga tidak mampu, itu namanya mengambil hak mereka,” tegas Irianto.
Selang beberapa saat, datang rombongan dari Pertamina yang dipimpin langsung oleh Sales Branch Manager (SBM) Pertamina Patra Niaga wilayah Cilacap, Andi Arifin. Kedatangan mereka untuk melakukan pengecekan pipa gas, sekaligus juga berdialog dengan pemilik warung terkait pemakaian pipanisasi elpiji.
Andi mengatakan, kebangkitan UMKM pasca pandemi, menjadi perhatian khusus bagi Pertamina. Dengan mengusung program pipanisasi, Pertamina Patra Niaga wilayah Cilacap dan Banyumas berupaya membangun kolaborasi yang baik demi kemajuan UMKM.
Program pipanisasi elpiji ini sasarannya untuk pelaku UMKM seperti rumah makan, café dan lainnya. Banyak keuntungan yang diperoleh dari pipanisasi, selain lebih hemat elpiji, nyala api lebih stabil, dapur menjadi lebih rapi, juga dari sisi keamanan, lebih safety karena tabung gas tidak berserakan.
“Banyak rumah makan yang menggunakan kompor lebih dari 1, biasanya sampai 3-4 kompor bahkan ada yang lebih, jika satu kompor menggunakan satu tabung gas, bisa dibayangkan kondisi dapur seperti apa. Dengan pipanisasi ini, maka hanya perlu menggunakan satu tabung, tetapi bisa menyalakan banyak kompor,” terangnya.
Sebagai langkah awal, program yang diinisiasi Pertamina Cilacap ini memberikan pemasangan pipanisasi gratis bagi 10 pelaku UMKM. Selanjutnya, akan dipasang instalasi pipa pada semua UMKM yang potensial. Biaya pemasangan sepenuhnya dari Pertamina dan ke depan biaya pemasangan juga tetap akan gratis bagi pelaku UMKM potensial, karena nantinya akan menjadi tanggungan agen-agen, sebagai salah satu upaya peningkatan pelayanan sekaligus untuk mengingat konsumen.
Andi menyebut, pihaknya juga melakukan perekrutan terhadap perwakilan dari masing-masing agen elpiji untuk mengikuti training pemasangan instalasi pipa. Sehingga, ke depan ada tim khusus dari agen untuk melakukan pengecekan ataupun perawatan instalasi pipanisasi di tiap UMKM pemasang.
“Instalasi pemipaan melalui program Bright Warrior ini, ada petugas khusus yang memasang instalasi serta melakukan monitoring dan perawatan. Sebelumnya kita juga sudah melakukan training terhadap perwakilan agen, kita berikan pengetahuan jenis-jenis pipa hingga pemasangan yang aman dan nyaman,” jelasnya.
Program pipanisasi elpiji dari Pertamina ini tak hanya memperkuat inovasi bisnis di kalangan pelaku UMKM, tetapi juga membangun kolaborasi antara Pertamina dengan agen dan konsumen. Irianto merupakan salah satu pelaku UMKM yang mengaku sangat terbantu dengan program pipanisasi tersebut.