
SERAYUNEWS – Bagi Anda yang baru memulai perjalanan investasi di pasar modal, memahami jadwal Libur Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan langkah penting.
Sehingga, perencanaan keuangan dan strategi investasi tetap berjalan optimal.
Menjelang akhir 2025, aktivitas perdagangan saham akan memasuki masa jeda seiring perayaan Natal dan Tahun Baru atau yang kerap disebut periode Nataru.
Libur bursa bukan hanya soal pasar yang tutup sementara.
Bagi investor, khususnya pemula, momen ini bisa berdampak pada likuiditas, pergerakan harga saham, hingga psikologi pasar.
Oleh karena itu, mengetahui jadwal libur sejak dini akan membantu Anda bersikap lebih tenang dan terukur dalam mengambil keputusan.
Saat bursa libur, investor tidak dapat melakukan transaksi jual-beli saham, baik melalui aplikasi sekuritas maupun secara langsung.
Meski demikian, masa libur ini bukan berarti aktivitas investasi berhenti sepenuhnya. Ada sejumlah hal produktif yang justru bisa Anda lakukan.
Pertama, mengevaluasi portofolio. Akhir tahun adalah waktu ideal untuk meninjau kembali kinerja saham-saham yang Anda miliki.
Perhatikan saham mana yang memberikan imbal hasil positif, mana yang stagnan, dan mana yang justru membebani portofolio. Kedua, melakukan riset dan pembelajaran.
Anda dapat memanfaatkan waktu libur untuk membaca laporan keuangan emiten, mengikuti perkembangan ekonomi global, serta mempelajari sektor-sektor yang berpotensi tumbuh di tahun berikutnya.
Langkah ini penting agar keputusan investasi Anda lebih berbasis data, bukan spekulasi.
Ketiga, merencanakan likuiditas. Pastikan Anda memiliki dana tunai yang cukup, baik untuk kebutuhan pribadi selama libur maupun untuk peluang investasi ketika pasar kembali dibuka.
Perencanaan likuiditas akan membantu Anda lebih fleksibel dalam merespons pergerakan pasar awal tahun.
Periode libur panjang sering kali diiringi dengan volume transaksi yang menurun menjelang penutupan bursa.
Bagi investor pemula, kondisi ini kadang memicu kekhawatiran berlebihan. Agar tetap tenang, ada beberapa tips sederhana yang bisa Anda terapkan.
Pertama, hindari panic selling. Jangan terburu-buru menjual saham hanya karena bursa akan tutup beberapa hari.
Keputusan investasi sebaiknya didasarkan pada fundamental perusahaan dan tujuan jangka panjang, bukan semata-mata faktor libur.
Kedua, manfaatkan teknologi dan aplikasi investasi. Meski tidak bisa bertransaksi, Anda tetap dapat memantau portofolio, membaca berita pasar, dan menyusun watchlist saham melalui aplikasi investasi.
Dengan begitu, Anda tetap terhubung dengan pasar tanpa harus melakukan transaksi impulsif.
Ketiga, atur target secara realistis. Menjelang libur akhir tahun, pasar cenderung lebih sepi dan pergerakan harga bisa kurang agresif.
Tetap konsisten dengan rencana investasi yang sudah Anda susun dan hindari ekspektasi berlebihan dalam waktu singkat.
Setelah melewati akhir tahun 2025, ada baiknya Anda mulai mencermati kalender Libur Bursa 2026.
Biasanya, hari perdagangan berkurang pada periode tertentu seperti libur nasional panjang, hari raya keagamaan, serta akhir tahun.
Dengan mengetahui jadwal tersebut sejak dini, Anda bisa mengatur strategi lebih matang, misalnya menentukan waktu masuk pasar, menyiapkan dana cadangan, atau mengeksekusi rencana investasi sebelum periode libur panjang.
Berdasarkan kalender resmi Bursa Efek Indonesia, perdagangan saham akan diliburkan pada beberapa hari di penghujung Desember 2025. Berikut rincian jadwal libur bursa saat Nataru:
Dengan adanya libur tersebut, aktivitas perdagangan saham akan berhenti sementara selama tiga hari.
Bursa Efek Indonesia dijadwalkan kembali membuka perdagangan setelah libur Tahun Baru pada Jumat, 2 Januari 2026.
Konsekuensinya, total hari perdagangan saham sepanjang Desember 2025 hanya tersisa 20 hari bursa.
Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan bulan-bulan normal yang umumnya memiliki sekitar 21 hingga 23 hari perdagangan.
Kondisi ini lazim terjadi setiap akhir tahun, namun tetap perlu diantisipasi oleh investor.
Memahami jadwal libur bursa Desember 2025 saat Nataru bukan hanya membantu Anda menghindari kebingungan, tetapi juga menjadi bagian penting dari manajemen risiko investasi.
Dengan perencanaan yang baik, libur akhir tahun justru bisa menjadi momen refleksi dan persiapan untuk strategi investasi yang lebih solid di tahun berikutnya.***