SERAYUNEWS – Relawan Perbaikan Jalan Lingkar Muncu, Desa Purwojati, Kecamatan Purwojati, Kabupaten Banyumas, menggelar rapat koordinasi untuk menindaklanjuti pembangunan jalan yang telah diuruk.
Rapat ini berlangsung di rumah tokoh pemuda Dusun Muncu, Sukron Ma’muri, pada Senin (24/3/2025) petang. Sukron, yang dipercaya sebagai Koordinator Relawan Penggalangan Dana Jalan Lingkar Muncu, memimpin rapat koordinasi ini.
Ia menyampaikan bahwa warga Muncu Purwojati memilih aksi nyata dalam memperbaiki jalan rusak dibandingkan hanya sekadar protes atas kondisi jalan yang telah belasan tahun rusak tanpa ada perbaikan dari pemerintah.
“Di daerah lain, protes dilakukan dengan menanam pohon pisang, menanam padi, atau bahkan memancing ikan di jalan berlubang. Namun, warga Muncu memilih untuk bergotong royong, menggalang donasi, dan kerja bakti,” ujar Sukron dalam keterangan Selasa (25/3/2025).
Semangat gotong royong ini berhasil menggugah solidaritas warga. Selama 10 malam berturut-turut, berbagai lapisan masyarakat turut serta dalam proses pengurukan jalan. Mereka juga menyisihkan rezeki demi perbaikan jalan kabupaten ini.
Tercatat ada 105 donatur yang telah berkontribusi, dengan sumbangan terbesar mencapai Rp6 juta dan Rp5 juta. Total dana yang terkumpul sebesar Rp39.600.000. Dari jumlah tersebut, telah digunakan untuk membeli material krosok sebanyak 46 dum truk.
Pengeluaran untuk material krosok mencapai Rp39.100.000, sehingga masih tersisa saldo Rp500.000. Selain bantuan dana, relawan juga menerima bantuan enam dum truk material krosok.
Kepala Desa Purwojati, Kasam Utomo, mengapresiasi inisiatif warga dalam memperbaiki jalan secara mandiri. Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah desa akan segera berkoordinasi dengan Bupati Banyumas agar pengaspalan jalan bisa segera dilakukan.
Menurutnya, kondisi jalan kabupaten memang sangat memprihatinkan. Selain itu, terdapat bencana ambruknya tiga jembatan di wilayah ini, termasuk di Muncu.
“Kami berharap setelah proses perbaikan jalan di Dusun Gendurek selesai, giliran Jalan Lingkar Muncu bisa segera mendapatkan perhatian,” ujar Kasam.
Ia juga menambahkan bahwa semangat gotong royong warga sangat luar biasa. Hanya dalam beberapa hari, donasi yang terkumpul sudah mencapai Rp39,6 juta. Jika mengandalkan anggaran resmi, biaya perbaikan jalan ini bisa mencapai Rp70 juta.
Mantan Kepala Desa Purwojati, Mukhayat, menyoroti minimnya perhatian pemerintah terhadap infrastruktur desa. Ia menegaskan bahwa penggalangan dana dan kerja bakti ini dilakukan secara spontan karena kondisi jalan yang sudah sangat membahayakan.
“Memang kita harus memiliki mental memberi, bukan meminta. Kondisi jalan kabupaten di desa ini sudah rusak dalam beberapa periode kepemimpinan kepala desa. Ini sangat disayangkan sekali,” kata Mukhayat.
Status Jalan Lingkar Muncu sebagai jalan kabupaten juga menjadi ironi. Sebab, status ini justru membuat jalan tersebut kurang terawat dan minim perhatian dari Pemerintah Kabupaten Banyumas.
Mukhayat juga mencontohkan bahwa beberapa jembatan di Grumbul Muncu dan Grumbul Karangnangka sebelumnya juga dibangun secara swadaya tanpa dukungan pemerintah.
Saat ini, penggalangan dana masih terus berjalan. Relawan masih membutuhkan sekitar 10 dum truk material dengan estimasi dana tambahan sekitar Rp10 juta.
Selain itu, menjelang Lebaran, relawan berencana membuka jembatan di bagian utara untuk kendaraan pribadi. Saat ini, proses pembersihan di sekitar jembatan sedang dilakukan agar bisa digunakan selama masa mudik.
“Kami berharap, setidaknya kendaraan pribadi bisa melewati jembatan ini. Dari segi konstruksi, jembatan masih memungkinkan untuk dilalui kendaraan ringan,” ungkap salah satu relawan.
Dengan semangat gotong royong yang terus membara, warga Muncu membuktikan bahwa kebersamaan adalah kunci dalam membangun infrastruktur desa.
Kini, harapan besar tertuju pada pemerintah agar segera memberikan perhatian lebih terhadap kondisi jalan dan jembatan di wilayah ini.**