Purwokerto, serayunews.com
Ketua PDM Banyumas, Dr Ibnu Hasan MSi mengatakan, melihat antusiasme masyarakat yang mengikuti acara jalan sehat pra muktamar, pihaknya terpaksa membagi acara di dua lokasi, yaitu di Kota Purwokerto dan di Kecamatan Ajibarang.
“Peserta yang mengonfirmasi hadir sangat banyak, sehingga untuk wilayah Banyumas barat dan sekitarnya, kita pusatkan di Kecamatan Ajibarang dan selebihnya bisa mengikuti di sini. Itu pun masih banyak suara dari cabang ranting yang tidak bisa hadir karena keterbatasan tempat dan kondisi,” katanya.
Jalan sehat ini serentak di berbagai kabupaten/kota di Jawa Tengah selaku tuan rumah muktamar. Menurut Ibnu Hasan, tema muktamar kali ini adalah ‘Memajukan Bangsa Indonesia, Mencerahkan Semesta’, sehingga salah satu kegiatan pra muktamar adalah jalan sehat, dengan maksud untuk lebih memperkokoh persaudaraan.
Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Dr Jebul Suroso yang hadir dalam jalan sehat mengatakan, pihaknya mensupport penuh Muktamar Muhammadiyah. Menurutnya, UMP akan ikut serta menggembirakan Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di Solo, semua Dosen dan Tenaga Kependidikan.
“Kami (UMP) juga telah menyiapkan dan sedia memfasilitasi dosen dan tenaga kependidikan untuk berangkat menuju lokasi muktamar di Solo, Jawa Tengah,” katanya.
Sementara itu, terkait persiapan PDM Banyumas dalam muktamar pada 18-20 November tahun ini di Solo, Ibnu Hasan menjelaskan, PDM Banyumas merupakan PDM terbesar karena memiliki cabang dan ranting yang terbanyak, yaitu 29 cabang dan 260 ranting. Sehingga dalam muktamar nanti, utusannya juga terbanyak, yaitu 8 orang dari Muhammadiyah dan 7 dari ‘Aisiyah. Ada 15 utusan yang akan berangkat ke muktamar ini dan akan ada juga pasukan penggembira dari masing-masing cabang dan ranting.
Terkait suara PDM Banyumas dalam muktamar akan menuju siapa, Ibnu Hasan memberikan penjelasannya. Ia mengatakan, dalam muktamar tidak memilih figure, tetapi memilih perwakilan yang banyaknya sesuai dengan permintaan panitia.
“Dalam muktamar sebelumnya, kita diminta menuliskan 13 nama, kemudian dari nama-nama tersebut akan diranking. Dan tradisi di Muhammadiyah, semua keputusan dengan musyawarah mufakat, semua peserta juga menerima dengan legowo keputusan dari tim formatur,” terangnya.