SERAYUNEWS – Penyumbatan pembuluh darah di otak atau penyakit arteri karotis adalah kondisi yang sering kali berkembang secara bertahap dan sering kali terabaikan.
Kondisi ini terjadi ketika akumulasi lemak atau plak menumpuk dan menyumbat arteri karotis, yaitu pembuluh darah utama yang menyediakan darah ke otak dan kepala.
Jika tidak segera terdeteksi, penyumbatan pembuluh darah di otak dapat meningkatkan peluang terjadinya stroke.
Menurut Cleveland Clinic, tanda-tanda awal penyumbatan pembuluh darah otak seringkali tidak dirasakan.
Banyak pasien baru menyadari setelah mengalami transient ischemic attack (TIA) atau stroke ringan.
TIA adalah gangguan sementara aliran darah ke otak yang tidak sampai merusak jaringan otak, tetapi merupakan sinyal peringatan yang sangat penting.
Melansir dari Mayo Clinic, beberapa faktor yang memperbesar kemungkinan terjadinya penyumbatan pembuluh darah otak antara lain sebagai berikut.
Kondisi penyumbatan pembuluh darah otak biasanya tidak menunjukkan tanda-tanda pada fase awal.
Namun, ketika sumbatan semakin berat dan mulai menghalangi pasokan darah ke otak, gejala-gejala berikut bisa timbul.
Meskipun beberapa gejala mungkin hanya berlangsung dalam waktu singkat, penting untuk segera mencari bantuan medis.
Segera hubungi dokter jika mengalami salah satu atau beberapa gejala yang disebutkan di atas, meskipun hanya terjadi untuk waktu yang singkat dan kondisi kembali normal.
Di samping itu, individu yang memiliki faktor risiko, meskipun belum menunjukkan gejala, sebaiknya juga melaksanakan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mendeteksi kemungkinan penyumbatan sejak dini.
Mengetahui gejala penyumbatan pembuluh darah otak dan faktor risiko serta melakukan penanganan lebih awal sangat penting untuk mencegah terjadinya stroke dan komplikasi serius lain.***