BANJARNEGARA,Serayunews.com-Hingga saat ini di tengah pandemi covid 19, kebutuhan gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram belum mengalami peningkatan yang signifkan. Namun, sebagai antisipasi, pemerintah mengusulkan tambahan kuota sebanyak 5 persen dari kuota bulan Mei 2020.
Kabag Perekonomian Setda Banjarnegara Arief Suhada mengatakan, berdasarkan hasil monitoring yang dilakukan oleh tim, hingga saat ini belum terjadi kelangkaan atau kekurangan gas bersubsidi, bahkan sejumlah pangkalan dan eceran masih terdapat stok yang mencukupi. Namun begitu, piahknya tetap mengusulkan tambahan kuota untuk mengantisipasi adanya lonjakan jelang lebaran tahun ini.
“Secara umum masih stabil dan cenderung menurun, namun kita tetap usulkan tambahan 5 persen, ini untuk antisiasi agar tidak terjadi kelangkaan saat lebaran, karena tidak dipungkiri banyak warga Banjarnegara yang sudah pulang kampung meski ada larangan mudik dari pemerintah,” katanya.
Menurutnya, saat ini kuota untuk Banjarnegara selama bulan Mei sebanyak 604.240 tabung atau 23.000 tabung per hari. Nantinya, penambahan kuota atau ekstra droping ini dilakukan mulai H-7 lebaran hingga H+ 7 lebaran.
“Pemerintah sudah melakukan komunikasi dengan Hiswanamigas, semoga kita tidak sampai terjadi kekurangan apalagi sampai kelangkaan gas bersubsidi ini,” ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Elpiji 3 kilogram Kabupaten Banjarnegara Supono mengatakan, selama awal ramadan di masa pandemi ini memang tidak ada penambahan kuota seperti tahun sebelumnya, bahkan cenderung stabil.
“Semoga tidak sampai terjadi kekurangan, dan kami juga terus melakukan koordinasi dengan pemerintah terkait kebutuhan gas bersubsidi di Banjarnegara,” katanya. (oel)