Purwokerto, Serayunews.com- Paska Idul Fitri dan memasuki masa normal baru Purwokerto mengalami inflasi sebesar 0,40 persen. Angka tersebut lebih tinggi dari inflasi di Jawa Tengah maupun nasional yang masing-masing tercatat sebesar 0,20 persen dan 0,18 persen.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Samsun Hadi mengakui inflasi Juni 2020 di Purwokerto lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 0,19 persen. Namun, inflasi di Purwokerto pada Juni 2020 itu masih terkendali dan berada dalam rentang sasaran inflasi nasional 2020 yang sebesar tiga persen plus minus satu persen.
Ia mengatakan inflasi Juni 2020 di Purwokerto dipicu adanya peningkatan harga komoditas pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, transportasi, serta perlengkapan dan pemeliharaan rutin rumah tangga. Kelompok makanan, minuman dan tembakau memberikan andil inflasi sebesar 0,21 persen.
“Inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau tertahan oleh penurunan harga pada beberapa komoditas makanan. Di antaranya bawang putih, nangka muda, gula pasir, jeruk, dan minyak goreng. Andil inflasi juga didorong oleh peningkatan harga pada kelompok transportasi yang bersumber dari angkutan antarkota, mobil, dan tarif kendaraan roda dua (ojek) online,” katanya.
Menurutnya, laju inflasi diperkirakan akan tertahan dengan masih terkendalinya harga beberapa komoditas bahan makanan strategis seperti bawang putih, bawang merah, dan aneka cabai seiring dengan pasokan yang mencukupi.
“Ke depan BI akan terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah, baik di tingkat pusat mau pun daerah dan pihak terkait lainnya. Sebagai upaya untuk menjamin ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan Keterjangkauan harga khususnya untuk bahan makanan pokok,” ujarnya. (Alfi)