SERAYUNEWS– Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Polri, Irjen Krishna Murti mengingatkan Satgas PAM TPSLN untuk mengawasi kerawanan surat suara. Polri melibatkan 95 personel dalam Satgas PAM TPSLN yang akan ditempatkan di 12 wilayah luar negeri.
Menurut Irjen Krishna Murti, Polri terus berupaya mengantisipasi potensi kerawanan dalam pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di luar negeri. Pihaknya juga berkomitmen untuk mencegah adanya intimidasi selama proses pemungutan suara yang berlangsung di luar negeri.
“Saat hari H pencoblosan teman-teman sudah tahu, paling rawan adalah surat suara, kapan surat suara itu dicoblos, titik pencoblosan itu harus berlangsung secara langsung, umum, bebas, rahasia,” ungkap Irjen Krishna Murti di Garuda Hall, Pusat Misi Internasional Divhubinter Polri, Serpong, Tangerang Selatan, Senin (29/1/2024).
Irjen Krishna Murti juga menyoroti kebutuhan untuk memastikan ketertiban dan mengawasi segala potensi keributan yang mungkin timbul selama Pemilu di wilayah luar negeri. “Jadi dijaga betul supaya tidak ada intimidasi, kemudian teman-teman harus mengawasi lainnya dan segala hal-hal kecil keributan yang muncul,” tegasnya.
Lebih lanjut dia menyebut, sebagai upaya melakukan pengamanan, Polri melibatkan 95 personel dalam Satgas PAM TPSLN yang akan ditempatkan di 12 wilayah luar negeri. Fokus yang dilakukan, yakni pencegahan kerawanan dan intimidasi. Polri bertekad menjalankan pengamanan Pemilu 2024 dengan baik di luar negeri.
Hal ini demi terciptanya proses demokratis yang adil dan aman. “Teman-teman, surat suara ada kerawanan sendiri. Jadi surat suara fokus surat suara, ini jangan sampai surat suara ini menimbulkan masalah dan menjadi bahan bakar, yang ujung-ujungnya ada sengketa pemilu,” jelasnya dikutip dari laman Humas Polri, Selasa (30/1/2024).
Jadi, lanjut dia, jangan sampai sengketa pemilu agenda pesta demokrasi setiap 5 tahun selalu ada. Bahkan bisa dibawa ke Jakarta untuk diajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
“Tapi kalau sengketa pemilu itu bahan bakarnya ada di wilayah rekan-rekan, itu menjadi kerawanan yang bagi saya ini salah satu ketidakberhasilan kita,” jelasnya.