
SERAYUNEWS – Jika Anda ingin tahu kapan Black Friday 2025? Anda bisa cek artikel ini sampai akhir. Lantaran, akan menyajikan informasi tersebut.
Pasalnya, Black Friday telah menjadi salah satu momen belanja paling dinantikan di seluruh dunia, dan setiap tahun jutaan konsumen menunggu tanggalnya untuk mendapatkan promo besar-besaran.
Tradisi ini selalu berlangsung pada hari Jumat setelah Thanksgiving di Amerika Serikat, dan pada tahun ini banyak orang kembali bertanya: kapan Black Friday 2025?
Jika Anda sudah menyiapkan wishlist belanja akhir tahun, jawabannya sangat penting untuk dicatat.
Black Friday bukan hanya tradisi tahunan, tetapi juga telah berubah menjadi fenomena global yang berdampak besar pada perilaku konsumen, baik di toko fisik maupun di ranah digital.
Perayaan Black Friday awalnya berkembang di toko-toko fisik di Amerika Serikat.
Konsumen datang langsung dan mengejar penawaran terbatas yang hanya tersedia pada hari itu.
Namun, pandemi COVID-19 menjadi titik balik yang sangat besar.
Pada periode tersebut, motif konsumen bergeser ke belanja online, membuat transaksi digital melonjak drastis.
Efektivitas belanja daring, tanpa antre, tanpa berdesakan, dan dengan pilihan pembayaran yang semakin fleksibel, menjadikan peralihan ini permanen.
Kini, meski pembatasan pandemi telah hilang, pola belanja online tetap mendominasi.
Retail raksasa seperti Amazon, Walmart, dan Target telah menjadikan penjualan digital sebagai fokus utama pada Black Friday.
Tidak hanya itu, Black Friday kini tidak lagi hanya berlangsung pada satu hari.
Banyak toko sudah membuka promo lebih awal, beberapa bahkan mulai sejak awal minggu (Black Week) atau bahkan sepanjang November.
Sejarah Black Friday menyimpan beberapa versi cerita yang menarik.
Salah satu yang paling sering disebut berasal dari Philadelphia pada pertengahan abad ke-20.
Pada masa itu, keramaian pasca-Thanksgiving membuat lalu lintas padat, polisi kewalahan, dan banyak toko dipadati pembeli.
Situasi tersebut kemudian disebut sebagai “Black Friday” karena dianggap sebagai hari yang penuh “kekacauan”.
Versi lain menyebut bahwa pekerja di New York memanfaatkan momen itu untuk mengambil izin sakit, demi mendapatkan libur yang lebih panjang.
Perilaku tersebut kebetulan bersamaan dengan meningkatnya aktivitas belanja, sehingga istilah ini mulai melekat pada kegiatan konsumsi.
Pada awal 2000-an, sektor e-commerce mulai mengambil peran besar.
Penjualan daring tumbuh secara konsisten, menciptakan babak baru Black Friday yang lebih modern, lebih digital, lebih cepat, dan lebih kompetitif.
Banyak merek besar kemudian memanfaatkan momentum ini dengan membuat promo eksklusif online untuk menarik konsumen global.
Di berbagai belahan dunia, Black Friday dirayakan dengan cara berbeda-beda, tetapi esensinya tetap sama: diskon besar dalam waktu terbatas.
Fenomena ini menunjukkan bahwa konsep penawaran besar dalam satu periode sangat menarik bagi konsumen global, terlepas dari latar belakang budaya masing-masing negara.
Black Friday 2025 jatuh pada Jumat, 28 November 2025.
Penetapan tanggal ini mengikuti pola tetap, yaitu sehari setelah Thanksgiving yang dirayakan pada Kamis keempat bulan November di Amerika Serikat.
Tren belanja yang identik dengan diskon besar-besaran ini kembali menjadi penanda dimulainya musim belanja akhir tahun.
Selama periode Black Friday, berbagai peritel biasanya menawarkan potongan harga agresif untuk menarik konsumen, mulai dari elektronik, fashion, kebutuhan rumah, hingga produk digital.
Jika beberapa tahun lalu orang harus rela antre sejak dini hari di depan toko, kini skenarionya jauh berbeda.
Masyarakat semakin nyaman berbelanja secara daring, memanfaatkan promo kilat yang muncul di berbagai platform e-commerce.
Perubahan tersebut membuat Black Friday tidak lagi terbatas pada satu wilayah.
Banyak negara, termasuk Indonesia, mengadopsi konsep promo besar dalam satu hari ini, meskipun tanpa latar belakang Thanksgiving.
Perayaan Black Friday biasanya diikuti dengan Cyber Monday, yang jatuh pada hari Senin setelahnya.
Jika Black Friday dulu fokus pada pembelian fisik, Cyber Monday lebih menonjolkan penawaran online, terutama untuk elektronik, gadget, perangkat digital, dan software.
Namun, seiring perkembangan teknologi, batas antara Black Friday dan Cyber Monday semakin kabur.
Banyak toko kini menggabungkannya menjadi Black Week atau Cyber Week, memberikan konsumen waktu lebih panjang untuk memilih produk terbaik.***