SERAYUNEWS – Kapan musim hujan akan tiba di Jakarta? Cuaca panas ekstrem yang melanda sejumlah wilayah Indonesia dalam beberapa pekan terakhir membuat masyarakat mulai bertanya-tanya: kapan musim hujan akan tiba, terutama di wilayah Jakarta?
Pertanyaan ini akhirnya dijawab oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang telah merilis prediksi resmi mengenai awal musim hujan periode 2025/2026 di seluruh Indonesia.
Berdasarkan hasil analisis BMKG, awal musim hujan tahun ini tidak terjadi secara serentak di seluruh wilayah.
Setiap daerah memiliki perbedaan waktu masuknya musim hujan, tergantung pada kondisi atmosfer dan dinamika iklim regional.
Beberapa wilayah bahkan telah lebih dulu diguyur hujan sebelum September 2025, sementara sebagian lainnya masih mengalami cuaca panas dan kering hingga pertengahan Oktober ini.
Dari laporan “Prediksi Musim Hujan 2025/2026 di Indonesia” yang dirilis BMKG, wilayah DKI Jakarta diperkirakan mulai memasuki musim hujan antara bulan Agustus hingga September 2025.
Artinya, sebagian besar wilayah Jakarta sebenarnya telah berada dalam periode awal musim hujan sejak akhir kuartal ketiga tahun ini, meski curah hujan yang turun masih bersifat lokal dan belum merata.
BMKG juga memproyeksikan bahwa puncak musim hujan di Jakarta akan terjadi pada Februari 2026.
Pada periode tersebut, curah hujan diperkirakan mencapai intensitas menengah hingga tinggi.
Sementara itu, karakteristik musim hujan tahun ini berada pada kategori normal hingga sedikit di atas normal, yang berarti curah hujannya diprediksi akan sama atau sedikit lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya.
Kondisi ini menunjukkan bahwa Jakarta tidak akan mengalami musim hujan ekstrem, tetapi masyarakat tetap diimbau untuk waspada terhadap potensi genangan air atau banjir yang kerap terjadi di beberapa titik rawan ketika curah hujan meningkat.
Meskipun musim hujan diperkirakan telah mulai, cuaca panas masih terasa menyengat di berbagai wilayah ibu kota.
Menurut BMKG, suhu maksimum di sebagian wilayah Indonesia saat ini dapat mencapai 37,6 derajat Celcius, akibat pengaruh Monsun Australia yang masih aktif dan membawa massa udara kering serta panas dari selatan.
Kendati demikian, kondisi ini tidak tergolong sebagai gelombang panas ekstrem di wilayah Jakarta. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menjelaskan bahwa berdasarkan hasil koordinasi dengan BMKG, suhu udara di ibu kota masih berada pada level normal.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa dalam beberapa hari ke depan, Jakarta justru berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang.
Warga Diminta Tetap Waspada dan Menjaga Kondisi Tubuh
Meskipun hujan mulai turun di beberapa wilayah, BMKG tetap mengingatkan masyarakat untuk menjaga kondisi tubuh dan memperbanyak konsumsi air putih, mengingat cuaca panas masih terasa pada siang hari di sejumlah daerah.
Perubahan cuaca yang cepat juga dapat memengaruhi kesehatan, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia.
Selain itu, masyarakat juga disarankan untuk mulai meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir lokal dan genangan air, terutama di wilayah dengan sistem drainase yang kurang optimal.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama BMKG disebut terus melakukan pemantauan cuaca harian untuk memastikan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem di akhir tahun.
Dengan demikian, meski cuaca panas masih terasa di sebagian besar wilayah Jakarta, prediksi BMKG menunjukkan bahwa masa peralihan menuju musim hujan sudah dimulai.
Warga ibu kota diimbau untuk tetap waspada, menjaga kesehatan, serta mulai bersiap menghadapi perubahan cuaca menuju awal tahun depan.
Demikian informasi tentang kapan musim hujan di Jakarta mulai.***