SERAYUNEWS – Band punk asal Purbalingga, Sukatani, menjadi perbincangan hangat setelah lagu mereka yang berjudul “Bayar Bayar Bayar” viral di media sosial.
Lagu ini mengangkat kritik terhadap praktik pungutan liar di kalangan oknum polisi. Namun, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo justru memberikan respons yang mengejutkan.
Ia mengajak Sukatani untuk menjadi duta Polri, sebagai bagian dari upaya perbaikan institusi kepolisian.
Tawaran ini disebut-sebut untuk menunjukkan sikap terbuka Polri terhadap kritik dan aspirasi masyarakat.
Mau bikin SIM bayar polisi
Ketilang di jalan bayar polisi
Touring motor gede bayar polisi
Angkot mau ngetem bayar polisi
Aduh aduh kutak punya uang
Untuk bisa bayar polisi
Mau bikin gigs bayar polisi
Lapor barang hilang bayar polisi
Masuk ke penjara bayar polisi
Keluar penjara bayar polisi
Aduh aduh kutak punya uang
Untuk bisa bayar polisi
Mau korupsi bayar polisi
Mau gusur rumah bayar polisi
Mau babat hutan bayar polisi
Mau jadi polisi bayar polisi
Aduh aduh kutak punya uang
Untuk bisa bayar polisi
Kapolri mengatakan bahwa Polri tidak antikritik dan justru terbuka terhadap masukan dari masyarakat.
Karena itu, ia menawarkan Sukatani untuk menjadi duta atau juri dalam program Polri yang bertujuan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.
“Kalau Sukatani berkenan, mereka bisa menjadi juri atau duta untuk Polri, membantu memberikan kritik yang membangun,” ujar Jenderal Sigit.
Menurutnya, langkah ini adalah bagian dari upaya perbaikan Polri, agar bisa terus berbenah dan menjadi institusi yang lebih baik di mata masyarakat.
Lagu “Bayar Bayar Bayar” yang Sukatani rilis sempat menuai kontroversi karena mengkritik oknum polisi yang melakukan pungutan liar. Setelah viral, band ini akhirnya meminta maaf dan menarik lagu tersebut.
Mereka menegaskan bahwa lagu itu bukan ditujukan untuk Polri secara keseluruhan, tetapi hanya mengkritik oknum yang nakal.
Menanggapi hal ini, Kapolri memastikan bahwa Polri tidak akan membungkam kritik. Ia justru menegaskan bahwa kritik seperti ini bisa menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki institusi kepolisian.
Dengan mengajak Sukatani sebagai duta Polri, Kapolri disebut-sebut ingin menunjukkan bahwa Polri terbuka terhadap kritik dan ingin memperbaiki citranya.
Kasus dugaan intimidasi terhadap band punk Sukatani terus bergulir. Setelah pernyataan permintaan maaf dua personel band ini viral di media sosial, Polri mulai menyelidiki dugaan adanya tekanan dari aparat.
Hingga saat ini, enam anggota Polda Jawa Tengah telah menjalani emeriksaan untuk memberi keterangan terkait insiden tersebut. Hal ini disampaikan melalui akun X @Divpropam pada Sabtu (22/02/2025) malam.
Demikian mengenai Sukatani yang mendapat tawaran menjadi duta Polri oleh Kapolri. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda.***(Umi Uswatun Hasanah)