SERAYUNEWS- Vokalis Band Sukatani, Novi Citra Indriyati bersama dengan Kolektif AMPSKP, merilis video klip dengan lagu berjudul “Proyek Sialan.”
Video klip ini mereka unggah di Kanal YouTube Support Lokal. Tampak dalam video, Novi Sukatani tak lagi tampil menggunakan penutup muka.
Lagu ini menjadi bentuk kritik tajam terhadap proyek-proyek pembangunan yang dinilai merugikan masyarakat dan merusak lingkungan.
Melansir Kanal YouTube Support Lokal, lagu ini menyoroti berbagai dampak negatif pembangunan, mulai dari pencemaran lingkungan hingga ketimpangan hukum yang berpihak pada pemilik modal.
Bagi yang ingin mendengar lagu penuh kritik sosial ini, bisa mengaksesnya melalui tautan berikut.
Novi Sukatani with Kolektif AMPSKP – Proyek Sialan
[https://youtu.be/yK5zT4ZqucA?si=duCRDethI6W6Gpd5]
“Proyek Sialan” bukan sekadar lagu, tetapi sebuah protes terhadap realitas yang dihadapi banyak masyarakat kecil.
Liriknya menggambarkan bagaimana proyek pembangunan mengubah ekosistem, menyebabkan kematian ikan di sungai, pencemaran air, hingga habitat babi hutan yang terganggu sehingga menyerang lahan pertanian warga.
Bagian lirik seperti di bawah ini contohnya.
Ikan mati di kali dan kolam, tak sanggup lagi ia bertahan…
Proyek jahat terus berjalan, meski jelas melanggar aturan…
Ini menegaskan bagaimana proyek-proyek ini tetap dilaksanakan meskipun jelas merusak lingkungan dan melanggar aturan hukum.
Selain mengkritik dampak lingkungan, lagu ini juga menyinggung ketimpangan dalam penegakan hukum.
Liriknya menyoroti bahwa hukum sering kali tidak berpihak kepada masyarakat kecil, tetapi justru menguntungkan pihak-pihak dengan kepentingan besar.
Frasa hukum memang tak pernah tegak pada proyeksi Allah menjadi simbol protes terhadap ketidakadilan yang terjadi.
Sejak rilis, “Proyek Sialan” mendapat respons positif dari pendengar yang merasa lagu ini mewakili kegelisahan banyak orang.
Melalui lagu ini, Novi dan Kolektif AMPSKP berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan serta kritis terhadap kebijakan pembangunan yang tidak berpihak pada rakyat.
Kolaborasi ini membuktikan bahwa musik bukan sekadar hiburan, melainkan juga alat perlawanan dan penyampaian pesan sosial yang kuat.
Lagu ini menjadi kritik sosial untuk menggugah kesadaran kolektif terhadap pentingnya menjaga lingkungan serta memperjuangkan keadilan sosial.***