SERAYUNEWS– Kasus infeksi dengue penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Temanggung hingga awal Juli 2024 tercatat 1.215 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 16 orang di antaranya meninggal.
Penjabat (Pj) Bupati Temanggung, Hary Agung Prabowo melaporkan dari 1.215 kasus yang ada, sebanyak 1.176 kasus demam dengue, 38 kasus DBD dan satu kasus Dengue Shock Syndrome (DSS).
Pemerintah Kabupaten Temanggung melakukan Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak PSN) 3M-Plus. Ini sebagai respon cepat kesiapsiagaan terhadap penyakit Infeksi Dengue atau DBD.
“Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kabupaten Temanggung untuk pencegahan dan penanganan penyakit DBD. Di antaranya Gertak PSN 3M-Plus,” ungkapnya dalam keterangan di laman Pemprov Jateng, Senin (8/7/2024).
PSN perlu digencarkan, di antaranya dengan menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang). Sejumlah petugas jumantik menemukan jentik nyamuk Aedes aegypti.
Jentik berada di sejumlah kolam penampungan air di kamar mandi dan pekarangan rumah warga. Atas temuan itu, petugas kemudian menguras dan membersihkannya.
Lima kecamatan tertinggi, paling banyak terlapor kasus, yaitu Kecamatan Temanggung 249 kasus, Kranggan 105 kasus, Kedu 103 kasus, Parakan 99 kasus dan Kandangan 95 kasus.
“Gerakan ini selama satu minggu ke depan, setelah itu akan dievaluasi bagaimana dampaknya. Harapannya tidak ada lagi penambahan kasus,” katanya.
Dipilihnya lokasi di Dusun Sanggrahan, karena ada delapan kasus DBD. Namun semuanya telah sembuh setelah mendapat perawatan dari Rumah Sakit.
Data Dinkes Temanggung, mereka yang meninggal akibat DBD dalam perawatan RSUD Djojonegoro Temanggung sebanyak 15 orang, RS PKU Muhammadiyah Parakan satu orang.
Sementara sebaran perawatan DBD di rumah sakit, untuk RSUD Djojonegoro 669 orang, RS PKU Muhammadiyah 307 orang, RS Ngesti Waluyo 136 orang, dan RS Gunung Sawo 77 orang.
Selain itu, di Puskesmas Temanggung 10 orang, RS Soerojo Magelang dua orang, RST dr Soedjono dua orang, RSJ Magelang 10 orang dan RSI Wonosobo dua orang.