SERAYUNEWS- Kasus kebakaran di Kabupaten Cilacap hingga pertengahan Agutus 2023 ini, tercatat ada 66 kejadian. Dari jumlah itu, 58% di antaranya karena korsleting listrik.
Kepala Satpol PP Kabupaten Cilacap, Luhur Satrio Muchsin mengatakan, data kebakaran per tahun 2023 (1Januari sampai 15 Agustus 2023) sebanyak 66 kejadian. Kemudian ada 10 kejadian tidak tertangani, karena tidak ada pengaduan masyarkat.
Dari 66 kejadian, 3 kebakaran hutan atau lahan, dan 63 kejadian kebakaran bangunan, tempat usaha, dan sarana transportasi.
“Dari 66 kejadian kebakaran, 38 kejadian akibat korsleting listrik atau 58%. Sisanya akibat kebocoran gas LPG, tungku api di dapur dan kelalaian manusia seperti petasan dan pembakaran lahan,” ujarnya, Sabtu (19/8/2023).
Untuk langkah antisipasi, pihaknya gencar mengelar sosialisasi dan edukasi masyarakat melalui media sosial dan pertemuan warga. Mereka memberikan materi imbauan, untuk tidak membakar sampah sembarangan dan memanfaatkan peralatan elektrik maupun gas LPG secara bijak.
“Untuk kelistrikan bisa di cek secara berkala, dan di pasang oleh yang berkompeten. Kemudian jika berpergian, agar mencabut jek barang elektronik seperti pemanas air yang kosong. Intinya selalu waspada, saat meninggalkan rumah,” imbuhnya.
Sedangakan upaya penanganan kebakaran, pihaknya bersama stakeholder lintas sektoral (TNI/Polri/OPD) melakukan kesepakatan bersama, terkait urusan kebakaran menjadi tanggungjawab bersama.
“Kesiapan lain, kita juga melakukan pengecekan peralatan dan sumber pasokan air darurat (hidran kota) agar siap dan memadai,” ujarnya.
Kasus kebakaran yang di sebabkan korsleting listrik, baru baru ini terjadi di sebuah kafe di wilayah pantai di Desa Pagubugan Kulon Kecamatan Binangun. Kemudian ada juga kebakaran sebuah kamar santri, di Podok Pesantren di Wilayah Kecamatan Kroya, Cilacap.