SERAYUNEWS— Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengusulkan agar korban judi daring masuk ke dalam penerima bansos.
Alasannya, pelaku judi online maupun keluarganya berpotensi menjadi masyarakat miskin baru, sehingga perlu penanganan pemerintah.
“Jadi, yang saya maksud itu yang dapat bansos itu yang jatuh miskin. Kalau yang jatuh miskin, jangankan yang jadi korban judi online, tidak jadi korban judi online pun kalau miskin harus dibantu,” kata Muhadjir Effendy di Nganjuk, Sabtu (15/5/2024).
Usulan tersebut mendapat kritik dari Wakil Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Diah Pitaloka. Politisi PDI-Perjuangan itu menyatakan korban judi online tidak bisa serta merta memperoleh bansos. Setiap penerima bansos harus terdata dalam sistem Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) terlebih dahulu.
“DTKS itu sebuah sistem klasifikasi datanya apakah yang korban bersangkutan itu masuk dalam kriteria atau tidak, itu yang menentukan. Jadi bukan karena judi online atau tidak,” ujar Diah melansir dari laman resmi DPR (16/6/2024).
Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai pemberian bansos bagi korban judi online tidak tepat dan perlu kajian ulang. Subsidi bansos kepada pejudi berpotensi dia gunakan kembali untuk berjudi.
“Kita juga harus konsisten ya, di satu sisi kita memberantas tindak perjudian, salah satunya adalah melakukan langkah-langkah preventif. Di sisi yang lain, harus ada langkah disinsentif bagaimana pejudi justru jangan diberi bansos,” kata Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh (15/6/2024).
Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi dan Media Massa Kementerian Sosial (Kemensos) Don Rozano Sigit menegaskan, bantuan sosial (bansos) memang tidak untuk pelaku judi online. Namun, keluarga pelaku judi online yang mengalami kesulitan ekonomi tetap bisa menerima bansos tersebut.
“Sebetulnya, seperti yang sudah dijelaskan Pak Muhadjir (Menko PMK RI) dan Bu Mensos kan jelas, pelakunya diproses hukum. Terus, siapa pun yang miskin, bukan hanya karena judi online, dia berhak mendapat bansos,” kata Don Rozano kepada wartawan di Kantor Kemensos RI, Jakarta (21/6/2024).
Isu bansos bagi pelaku judi online memang ramai menjadi pembahasan. Bahkan, Wakil Presiden Ma’ruf Amin ikut buka suara.
Ma’ruf Amin menegaskan bahwa bansos hanya untuk orang miskin. Hal ini terlepas dari latar belakang pendukung lainnya, seperti terjerat judi online atau tidak.
“Jadi, pokoknya orang miskin aja, kategorinya miskin, yang diverifikasi memang dia miskin, pantas mendapatkan bansos, dan itu terus di-update setiap tahun,” terang Ma’ruf Amin di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta (20/6/2024).*** (O Gozali).