SERAYUNEWS– Komite Eksekutif Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)
mengutuk keras aksi pembakaran kitab suci Al Quran yang terjadi di Swedia. Aksi tercela yang terus diulang itu dinilai sangat melecehkan kesucian Alquran, nilai, simbol, serta kesucian Islam lainnya.
Kerajaan Arab Saudi, sebagai ketua sesi terkini dari KTT Islam dan Ketua Komite Eksekutif OKI, menyerukan digelarnya pertemuan darurat Komite Eksekutif OKI yang diselenggarakan di Jeddah, Arab Saudi.
Melansir laman polri.go.id dari keterangan resmi OKI, tujuan dari pertemuan itu adalah untuk menangani dampak dari insiden terkini terkait pembakaran kitab suci Alquran yang terjadi di Swedia.
Pertemuan itu dijadwalkan membahas langkah-langkah sepatutnya dalam merespons tindakan yang tercela itu, dengan bertujuan menyampaikan sikap bersama melawan penodaan kitab suci Alquran.
OKI mendorong berbagai pemerintah untuk mengambil langkah efektif, guna mencegah munculnya perilaku pembakaran kitab suci Al Quran seperti yang terjadi di Swedia.
“OKI juga mengutuk keras serangan tercela yang terus diulang itu, serta setiap upaya untuk melecehkan kesucian Alquran, dan nilai, simbol, serta kesucian Islam lainnya,” tulisnya dikutip serayunews.com, Senin (3/7/2023).
OKI menegaskan kembali, semua negara berdasarkan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), memiliki tugas untuk mempromosikan dan mendorong penghormatan universal.
Selain itu mendorong penghormatan ketaatan terhadap hak asasi manusia dan kebebasan fundamental, terlepas dari ras, jenis kelamin, bahasa, atau agama.
Hal ini menekankan pentingnya menggunakan hak atas kebebasan berekspresi secara bertanggung jawab, mengikuti hukum dan instrumen hak asasi manusia internasional yang relevan.
OKI menekankan bahwa tindakan itu akan melemahkan rasa saling menghormati dan keharmonisan di antara manusia, serta bertentangan dengan upaya internasional untuk mempromosikan nilai-nilai toleransi, moderasi, dan penolakan ekstremisme.