SERAYUNEWS – Ketersediaan air bersih menjadi tantangan bagi masyarakat kala musim kemarau tahun 2024 melanda sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk provinsi Jawa Tengah.
Untuk mengatasi dampak dari kekeringan yang berkepanjangan, pemerintah bersama dengan berbagai pihak telah melakukan upaya distribusi air bersih secara masif di berbagai wilayah terdampak.
Total, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, sejak tanggal 24 Mei hingga 9 Agustus 2024 lalu, pemerintah berhasil mendistribusikan bantuan sebanyak 4.017.000 liter air bersih ke berbagai daerah yang mengalami krisis air.
Dengan rincian, distribusi air bersih pada Mei 2024 (49.000 liter), Juni 2024 (677.000 liter), Juli 2024 (2.391.000 liter), dan sampai 9 Agustus 2024 (835.000 liter).
Langkah tersebut dilakukan sebagai bagian dari respons cepat terhadap kebutuhan mendesak masyarakat di wilayah yang paling terdampak oleh kekeringan.
Selanjutnya, distribusi air bersih ini di Jawa Tengah meliputi 14 kabupaten/kota di berbagai provinsi yang teridentifikasi mengalami kekeringan parah.
Di setiap kabupaten/kota, distribusi air bersih sudah menjangkau 45 kecamatan. Selain itu, juga telah tiba di 106 desa yang paling membutuhkan dengan penerima manfaat sejumlah 20.390 KK atau 62.406 Jiwa.
Pemerintah melalui dinas terkait, bekerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan perusahaan swasta, telah menyiapkan infrastruktur distribusi yang efektif.
Setiap desa yang terdaftar sebagai penerima bantuan air bersih mendapatkan pasokan air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar warga selama periode krisis.
Untuk memastikan distribusi yang merata dan tepat sasaran, pihak BPBD Jateng pun membentuk tim lapangan di setiap kecamatan.
Mereka bertanggung jawab dalam pengaturan logistik, pemantauan distribusi, serta memastikan tidak ada desa yang terlewat dari jangkauan bantuan.
Sementara itu, Stasiun Klimatologi Jawa Tengah sebagai Unit Pelaksana Teknis BMKG di Provinsi Jawa Tengah setiap tahun menerbitkan Buku Prakiraan Musim Hujan dan Prakiraan Musim Kemarau daerah Provinsi Jawa Tengah.
Dalam buku tersebut, puncak musim kemarau tahun ini umumnya diprakirakan terjadi pada Bulan Juli dan Agustus 2024. Puncak musim kemarau 2024, umumnya lebih cepat (Maju) dari normalnya.
Durasi atau panjang periode musim kemarau tahun 2024 umumnya 13-15 dasarian (± 4 – 5 bulan), dengan durasi maksimal 22 dasarian atau kurang lebih 7 bulan.
Sebagian terjadi di Pemalang, Pekalongan, Jepara dan Blora bagian utara. Lalu, sebagian Rembang dan sebagian tenggara Pati. Jika dibandingkan dengan normalnya Panjang Musim Kemarau 2024 umumnya lebih pendek 1 hingga 3 dasarian.
Rincian Distribusi Bantuan Air Bersih 2024 (Dalam Satuan Liter)
‧ Klaten: 1.630.000
‧ Purworejo: 495.000
‧ Pati: 476.000
‧ Sragen: 551.000
‧ Grobogan: 355.000
‧ Cilacap: 270.000
‧ Banyumas: 135.000
‧ Boyolali: 20.000
‧ Kota Semarang: 20.000
‧ Temanggung: 25.000
‧ Semarang: 10.000
‧ Magelang: 5.000
‧ Kendal: 5.000
‧ Blora: 20.000
Total Desa Terdampak Kekeringan 2024
‧ Grobogan: 34
‧ Cilacap: 14
‧ Pati: 12
‧ Purworejo: 10
‧ Banyumas: 10
‧ Sragen: 8
‧ Klaten: 8
‧ Blora: 2
‧ Temanggung: 2
‧ Semarang: 2
‧ Kendal: 1
‧ Boyolali: 1
‧ Magelang: 1
‧ Kota Semarang: 1
Kabupaten/Kota yang Sudah Menetapkan Status Siaga Darurat Kekeringan 2024
1.Cilacap (21 Mei – 22 November 2024)
2.Temanggung (3 Juni – 31 Agustus 2024
3.Grobogan (15 Juni – 31 Oktober 2024)
4.Klaten (1 Juni – 31 Oktober 2024)
5.Batang (14 Juni – 30 November 2024)
6.Karanganyar (24 Juni – 23 Juli 2024)
7.Rembang (13 Juni – 10 Desember 2024)
Ban8.umas (4 Juni – 1 September 2024)
9.oyolali (1 Juni – 30 November 2024)
10.Demak (1 Juli – 30 November 2024)
11.Sragen (1 Juli – 31 Oktober 2024)
12.Wonogiri (1 Juli – 31 Oktober 2024)
13.Blora (1 Juli – 31 Oktober 2024)
14.Sukoharjo (1 Mei – 31 Oktober 2024)
15.Pati (15 Juli – 31 Oktober 2024)
16.Kudus (22 Juli – 30 September 2024)
17.Pemalang (1 Agustus – 31 Oktober 2024)
18.Purbalingga (20 Juni – 20 Oktober 2024)
19.Brebes (22 Juli – 30 September 2024)
20.Kota Salatiga (9 Juli – 30 November 2024)
21.Kebumen (1 Juli – 20 Oktober 2024)
22.Purworejo (1 Juli – 13 Oktober 2024)
23.Semarang (22 Juli – 31 Oktober 2024)