SERAYUNEWS-Kesulitan air bersih dan kekeringan di musim kemarau di Kabupaten Purbalingga makin meluas. Akibatnya enam desa di wilayah tersebut dipasok air bersih. Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga disiagakan untuk melakukan distribusi air bersih ke warga yang membutuhkan.
Ketua Pelaksana BPBD Purbalingga Prayitno dalam keterangan pers, Kamis (22/8/2024) mengatakan, usim Kemarau di Purbalingga berdampak krisis air bersih di sejumlah desa. Dijelaskan, Bupati Dyah Hayuning Pratiwi telah menerbitkan Keputusan Nomor 300.2/206 Tahun 2024 dan menetapkan siaga darurat bencana kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan.
Hingga Selasa (20/8/2024), BPBD Purbalingga telah mendistribusikan 35 Tangki, setara 175 ribu Liter air bersih ke enam yang paling terdampak. Masing-masing desa Bokol di kecamatan Kemangkon, Karangpucung (Kertanegara), Pandansari (Kejobong), Sidanegara (Kaligondang), Pepedan (Karangmoncol) dan Serang (Karangreja). “Pasokan air bersih disalurkan untuk 2083 kepala keluarga (KK) yang meliputi 7478 jiwa. Pasokan paling banyak di desa Pandansari. Bantuan 50 ribu liter air bersih untuk 1.040 KK dengan anggota 4300 jiwa.
Disampaikan, sejak sepekan lalu, tiga unit kendaraaan operasional tangki air, personel BPBD mondar-mandir dari sumber air ke lokasi distribusi. Dengan kapasitas tangki menampung 5 ribu liter air, dibutuhkan 35 tanki. “Untuk kondisi kemarau tahun ini, pemkab Purbalingga alokasikan 2,5 juta liter air bersih,” tuturnya.
Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah II, memberikan peringatan dini kondisi cuaca dan iklim untuk wilayah Jateng di bulan Agustus 2024.
Disebutkan bahwa 24 kabupaten/kota di Jateng, masuk wilayah waspada kekeringan termasuk empat kabupaten di wilayah Karisidenan Banyumas.
Kepala BMKG Wilayah II, Hartanto dalam surat bernomor: B/KL.00.02/035/KBB2/VIII/2024 Tangerang Selatan, 11 Agustus 2024. Dalam surat tentang Peringatan Dini Cuaca dan Iklim Provinsi Jawa Tengah Periode Dasarian II Agustus 2024 itu, seluruh wilayah Jawa Tengah pada Dasarian I Agustus 2024 sudah berada pada periode musim kemarau.
“Terdapat daerah-daerah yang perlu menjadi kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti kekeringan,” terangnya.
Sebanyak 24 kabupaten/kota yang berstatus waspada kekeringan masing-masing Kabupaten Tegal, Kota Tegal, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, dan Kabupaten Semarang, Kota Semarang. Kemudian Kota Salatiga, Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Kota Surakarta, Cilacap, Brebes, Banyumas, Pemalang, Purbalingga, dan Banjarnegara. Selanjutnya Batang, Temanggung, Wonosobo, Purworejo, Kebumen, Karanganyar, Jepara, dan Kudus.
Sedangkan 11 kabupaten masing-masing Kendal, Demak, Pati, Rembang, Grobogan, Blora, boyolali, Sragen, Klaten, Sukoharjo, dan Wonogiri, masuk dalam kategori siaga kekeringan.