
SERAYUNEWS- Pengelola objek wisata di bawah naungan BLUD UPTD Teratai Mas Kabupaten Banyumas resmi meniadakan pesta kembang api pada malam pergantian tahun di kawasan Menara Teratai, Purwokerto.
Kebijakan tersebut diambil setelah melalui koordinasi intensif dengan pemerintah daerah, aparat keamanan, serta berbagai elemen masyarakat.
Langkah ini menjadi bentuk solidaritas dan empati terhadap rentetan bencana alam yang tengah melanda sejumlah wilayah di Indonesia.
Pengelola menilai, pengelolaan ruang publik perlu mengedepankan kepekaan sosial dan rasa kemanusiaan di tengah situasi nasional saat ini.
Koordinator Pemasaran BLUD UPTD Teratai Mas, Topan Pramukti, menegaskan bahwa keputusan pembatalan pesta kembang api telah melalui pertimbangan matang bersama seluruh pemangku kepentingan.
“Setelah kami berdiskusi secara komprehensif dengan seluruh stakeholder, terdapat kesepahaman bahwa perayaan dengan karakter euforia tinggi, seperti pesta kembang api, perlu ditiadakan. Keputusan ini bukan semata-mata soal teknis acara, tetapi tentang bagaimana ruang publik dikelola agar tetap selaras dengan nilai empati dan kepekaan sosial di tengah situasi nasional saat ini,” katanya.
Meski agenda perayaan besar ditiadakan, pengelola tetap menghadirkan sejumlah kegiatan alternatif yang telah disesuaikan dengan konsep lebih tenang dan reflektif.
Di kawasan Taman Mas Kemambang, agenda Aqua Lantern (Lentera Air) tetap dilaksanakan. Namun, suasana acara dikemas lebih khidmat sebagai simbol doa dan harapan menyongsong tahun baru.
Sementara itu, di Madhang Maning Park, hiburan tetap tersedia melalui penampilan musisi lokal. Kegiatan ini difokuskan untuk mendukung geliat ekonomi kreatif masyarakat tanpa menonjolkan euforia berlebihan khas pesta tahun baru.
Melalui kebijakan ini, BLUD UPTD Teratai Mas mengajak masyarakat Banyumas untuk menyambut malam pergantian tahun dengan tertib, damai, dan penuh empati, serta mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dibanding kemeriahan sesaat.