SERAYUNEWS – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan pemantauan terhadap penyelenggaraan festival balon udara yang berlangsung di Kabupaten Wonosobo dan Kota Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah.
Melalui Direktur Navigasi Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (DJPU) Kemenhub, Sigit Hani Hadiyanto terjun langsung memantau dan mengawasi puncak festival balon udara di alun-alun Wonosobo, Minggu (21/4/2024) pagi sehingga tidak mengganggu penerbangan.
“Pagi ini kami berada di Kota Wonosobo, tepatnya di alun-alun Kota Wonosobo. Kami mengikuti dan memantau festival balon udara sebagai bagian dari festival mudik. Pelaksana acara itu adalah Pemda Kabupaten Wonosobo,” ujar Sigit di sela-sela Puncak Festival Mudik 2024, dikutip serayunews.com dari Instagram DJPU Kemenhub.
Dalam pantauannya Sigit menilai, penyelenggaraan budaya festival balon udara oleh Pemkab Wonosobo sudah menaati aturan. Sehingga, tidak mengganggu keselamatan penerbangan.
Beleid itu, kata Sigit, terkait dengan besaran balon udara yaitu diameter balon maksimal 4 meter. Lalu, tinggi balon maksimal 7 meter, harus ditambatkan dan tidak terbang lebih dari ketinggian 150 meter.
“Kami dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mengapresiasi kegiatan ini, mengingat ini adalah bagian dari tradisi yang harus tetap lestari. Tapi, dengan mengikuti aturan aturan yang terkait dengan penggunaan balon udara. Maka tradisi ini tidak menimbulkan gangguan terhadap keselamatan penerbangan,” kata Captain Sigit.
Lebih lanjut, Sigit mengungkapkan, Ditjen Perhubungan Udara sangat mengapresiasi langkah Pemda Kabupaten Wonosobo bekerja sama dengan pemangku kepentingan terkait. Termasuk AirNav Indonesia yang sudah memfasilitasi kegiatan festival balon udara sehingga berjalan dengan baik.
“Harapannya ke depan acara ini dapat terus berlangsung secara rutin dan menjadi media untuk terus melestarikan tradisi balon udara. Tapi, dengan tetap memperhatikan keselamatan penerbangan udara,” ungkapnya.
Sebagai informasi, festival balon udara dalam puncak Festival Mudik 2024 kali ini diikuti oleh sebanyak 53 komunitas balon udara dari berbagai daerah.
Sebelumnya, usai berlangsung babak penyisihan selama dua kali beberapa waktu lalu di Lapangan Setono dan Lapangan Sokoduwet, sejumlah 30 tim kembali menampilkan kreasi balon udara pada grand final Pekalongan Ballon Festival bertepatan dengan perayaan syawalan, di lapangan Mataram setempat, Rabu (17/4/2024).
Sementara itu, Ahmad Nurdin Aulia selaku Direktur Keamanan Keselamatan dan Standarisasi AirNav Indonesia, menyampaikan apresiasinya.
Sebab, festival ini merupakan kegiatan positif. Kegiatan ini adalah bentuk kearifan lokal yang mampu menunjukkan semangat kebersamaan juga gotong royong menjaga keselamatan.
“Festival ini sangat penting sebagai saranan edukasi masyarakat bahwa balon udara yang tidak terkoordinir sangat membahayakan lingkungan, kebakaran, kerugian lingkungan dan lainnya. Kami juga sudah mendapatkan laporan dari pilot ada 12 balon udara liar yang mengganggu penerbangan. Semoga festival ini betul-betul bisa membawa kesadaran masyarakat,” jelas Ahmad Nurdin di laman Pemkot Pekalongan.