Cilacap, serayunews.com – Keberadaan buaya muara dalam beberapa waktu terakhir disekitar perairan Segara Anakan Nusakmbangan semakin membuat takut dan resah . Mereka yang beraktifitas dari Kecamatan Kampung Laut sering menjumpai kemunculuan buaya berukuran besar. Para pemancing, nelayan dan warga yang hilir mudik dari Dermaga Selok ke sejumlah Dermaga di Kecamatan Kampung laut.
Buaya muara di beberapa titik, seperti di tikungan buaya, muara Segara Anakan, Ujung Alang, tracking mangrove, bahkan sampai dekat ke Desa Ujung Gagak. Kemunculannya hampir berada di tiga desa yang ada di Kampung Laut, mulai dari Klaces, Ujung Alang, dan Ujung Gagak.
Kustoro Perangkat Desa Ujung Alang Kecamatan Kampung Laut, mengaku sering melihat kemunculan buaya muara di beberapa titik. Buaya yang dilihatnya, diperirakan mempunyai panjang sekitar 4 meter dari moncong sampai ke ujung ekor. Buaya tersebut pun terlihat gemuk, dan tidak kekurangan makanan.
“Tadi pagi saat saya akan ke Cilacap juga melihat buaya di sekitar muara terobosan,” ujar kepada wartawan Jumat (12/7/2019)
Bahkan, para nelayan juga sekarang mempersempit area tangkap ikan, ada juga yang takut dan tidak melaut,salah satu rekannya sampai saat ini masih ketakutan untuk kembali melaut disekitar perairan tersebut. Rekannya yang bernama Sudir, pernah hampir tenggelam saat naik perahu karena mendapati buaya yang semula berada didaratan seketika itu masuk ke air.
“Warga berharap ada penanganan dari instansi terkait, agar tidak semakin meresahkan warga. Pasalnya, jika dibiarkan bisa saja masyarakat melakukan hal yang tidak diinginkan, dan mengancam satwa yang dilindungi tersebut. Selain itu juga sudah berkembang di masyarakat jika ada pihak yang sengaja melepas buaya tersebut di Segara Anakan,” ungkapnya.
Menangapi hal tersebut, Kepala Resor BKSDA Cilacap Endi Suryo mengatakan, pihaknya udah melakukan beberapa upaya untuk penanganan. Di antaranya pemasangan rambu-rambu peringatan keberadaan buaya, di Segara Anakan. Dengan harapan, agar nelayan, warga dan juga pemancing tidak mendekati lokasi tersebut.
“Kami sudah memasang papan imbuan dan peringatan buaya di 10 titik dimana buaya pernah muncul,” katanya, Jumat kemarin.
Dikatanya, beberapa titik yang dipasang seperti di tikungan buaya, Dermaga Sodong, Dermaga SBI, Wijayapura, Nusakambangan Timur, Pos TNI, lokasi pemancingan tengah dan lainnya. Hal itulah yang baru dilakukan BKSDA. Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat tidak mengganggu buaya apabila ada perjumpaan. Selain itu juga meminta untuk segera melaporkan ketika ada perjumpaan dengan buaya muara tersebut.