Purbalingga, serayunews.com
Pengelola Pos Basecamp Pendakian Gunung Slamet jalur Bambangan, Saiful Amri mengatakan, jalur pendakian masih ditutup. penutupan dilakukan berdasar Surat Edaran (SE) Bupati, terkait pemberlakukan kembali PPKM. Pihaknya tetap mematuhi aturan, meski saat pendaki datang juga protokol kesehatan selalu dikedepankan.
“Jalur pendakian Bambangan masuk wisata minat khusus, jadi kami mematuhi aturan,’ katanya, Jumat (20/08/2021).
Saiful mengatakan, bahwa perayaan 17 Agustus yang biasanya ada di puncak Gunung Slamet memang tetap ada. Namun, mereka tidak melalui jalur pendakian Bambangan Purbalingga. Menurut informasi merupakan pendaki dilakukan dari jalur wilayah Kabupaten Pemalang.
“Kesehatan dan keselamatan orang adalah yang utama atau paling tinggi priortasnya,” ujarnya.
Meskipun, diakuinya, bahwa PPKM sangat berdampak pada perekonomian. Bagi para pengelola objek wisata, pemenuhan kebutuhan hidup tergantung kunjungan wisata. Sementara, jika objek yang dikelola tutup, kebutuhan tidak mesti bisa dibendung.
“Catatan kami, sampai akhir Juni lalu (sebelum penutupan, red), jumlah pendaki masuk di angka 4.200 orang pendaki dari berbagai daerah,” rincinya.
Diketahui, jalur pendakian Gunung Slamet Via Bambangan, saat ini dalam pengelolaan Kawasan Pemangku Hutan (KPH) Banyumas Timur. Jika dilihat dari aktifitasnya, objek wisata ini masuk wisata minat khusus. Berbeda dengan destinasi wisata luar ruangan atau outdoor lainnya. Oleh karena itu, pemerintah dan stakeholder terkait perlu merumuskan aturan dan kebijakan yang berbeda.
“Terkait prokes kami sudah terapkan dengan bentuk menyiapkan tempat cuci tangan dan imbauan untuk memakai masker serta membawa surat keterangan sehat,” katanya.
Sebagai pengelola, dirinya berharap pemerintah harus bisa memikirkan bukan hanya terkait antisipasi penyebaran Covid-19 saja. Namun juga harus dipikirkan tentang pengelola wisata, atau usaha yang menggantungkan pada dunia pariwisata.