SERAYUNEWS – Rumah tangga konten kreator Tasya Farasya dan suaminya, Ahmad Assegaf, kini tengah jadi sorotan publik. Lantas, kenapa dia cerai?
Pasalnya, kabar mengejutkan datang ketika Tasya resmi mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan.
Perkara tersebut terkonfirmasi melalui pernyataan resmi pihak pengadilan pada Senin, 15 September 2025.
Bagi penggemar, kabar ini tentu menimbulkan banyak pertanyaan.
Apa sebenarnya alasan Tasya Farasya memutuskan untuk mengakhiri rumah tangganya?
Humas Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Dede Rika Nurhasanah, membenarkan adanya gugatan dengan inisial LFT sebagai penggugat dan AS sebagai tergugat.
Inisial tersebut merujuk pada nama asli Tasya, yaitu Lulu Farasya Teisa, serta suaminya Ahmad Assegaf.
Menurut Dede, gugatan cerai itu resmi diajukan melalui sistem e-court pada 12 September 2025. Sidang perdana pun dijadwalkan digelar pada 24 September 2025.
“Daftarnya tanggal 12 September 2025. Gugatan cerai, judulnya cerai gugat. Sidang perdananya 24 September 2025. Jadi masih baru dipanggil untuk sidang pertama,” jelas Dede.
Meski kabar perceraian ini sudah terkonfirmasi, pihak pengadilan menegaskan bahwa materi gugatan bersifat rahasia.
Hal ini termasuk alasan Tasya menggugat cerai hingga persoalan hak asuh anak.
Dede Rika menekankan, pihaknya hanya bisa membuka informasi terkait prosedur dan tahapan persidangan, bukan isi detail gugatan. Kebijakan ini diambil demi melindungi privasi kedua belah pihak.
“Kalau untuk isi gugatan kami tidak bisa menyampaikan. Hanya tentang prosedur sama tahapan persidangan,” tegasnya.
Di tengah minimnya informasi resmi, publik ramai membicarakan ulang video lawas Tasya Farasya bersama sang suami.
Dalam video tersebut, Tasya blak-blakan soal kebiasaan Ahmad yang sering mengungkit masa lalu ketika mereka bertengkar.
“Aku sering berantem sama Ahmad itu karena Ahmad itu sering banget kayak me-review masa lalu gitu lo,” ungkap Tasya.
Menurutnya, kebiasaan itu kerap memicu konflik dalam rumah tangga.
Ahmad Assegaf pun sempat membantah, namun akhirnya mengakui dengan kalimat khasnya:
“Forgive but never forget (memaafkan tapi tidak melupakan).”
Tasya kemudian menegaskan bahwa sikap seperti itu sama saja dengan menyimpan dendam. Meski begitu, hingga kini belum ada konfirmasi apakah hal itu terkait dengan gugatan cerainya.
Perceraian publik figur memang kerap mengundang rasa penasaran.
Namun, penting untuk dipahami bahwa proses hukum perceraian tidak sepenuhnya bisa dibuka ke publik.
Pengadilan hanya menyampaikan jadwal sidang serta prosedurnya.
Isi gugatan, termasuk alasan detail perceraian, akan tetap menjadi ranah privat antara Tasya Farasya, Ahmad Assegaf, dan kuasa hukum mereka.
Meski alasan perceraian belum dibuka ke publik, isu ini tetap menyedot perhatian besar.
Publik pun hanya bisa menunggu kelanjutan sidang sembari menghormati privasi kedua belah pihak.***