Banyumas, serayunews.com
Bupati Banyumas, Achmad Husein berkesempatan langsung meresmikan DAK tersebut. Menurutnya anggaran untuk pembuatan DAK mencapai Rp 400 juta.
“Sebelum memperloleh air bersih, mereka mengambil air di Desa Watu Agung yang jaraknya cukup jauh. Apalagi saat musim kemarau warga juga kesulitan mendapatkan air bersih. Terlebih warga yang memiliki sumur dengan kedalaman rata-rata 13-15 meter, itu airnya keluar saat musim penghujan saja,” kata dia, Senin (13/9).
Dalam peresmian tersebut, Bupati juga meyakinkan kepada masyarakat, bahwa air yang dihasilkan oleh DAK tersebut cukup bagus dan bersih. Bahkan, dirinya juga secara spontan meminta segelas air yang langsung berasal dari keran DAK dan mencoba mencium serta meminumnya.
“Saya kan pernah di PDAM, jadi tahu airnya ini cukup bagus, bahkan saya berani meminumnya,” ujarnya.
Kepada para pengelola DAK, Bupati berpesan, agar mereka dapat mengelola dengan baik, serta dapat menabung untuk ke depannya. Sehingga jika ada kerusakan ataupun kendala lainnya dapat ditangani dengan cepat.
“Pada bangunan ini ada pompa, ada pipa dan lain sebagainya, maka perlu biaya pemeliharaan. Untuk pompa minimal setahun sekali harus shutdown atau diservis, meski jika dipaksa bisa dua tahun. Namun bisa juga satu tahun bisa rusak, maka untuk keberlangsungan perlu biaya pemeliharaan,” kata dia.
Sedangkan menurut Kepala Desa Gumelar Kidul, Imam Tobroni sangat senang akhirnya warga desanya bisa menikmati air bersih, selain itu dirinya juga berterimakasih kepada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Dinperkim) Kabupaten Banyumas yang telah memberikan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana bidang air mimum untuk masyarakat RW 02.
“Saat ini sambungan rumah ada 80 SR untuk 4 RT. Masyarakat juga melakukan swadaya sehingga perpipaan yang seharusnya 1500 meter saja, bisa menjadi 2800 meter, ke depan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan warga yang telewati pipa sebanyak 8 RT dari 9 RT yang ada. Alahmadullilah dengan ini kebutuhan air warga bisa terpenuhi dan mencukupi keseluruhan,” kata dia.