SERAYUNEWS – Empat tukang sol sepatu yang biasa berjualan di kawasan Alun-alun Purwokerto, akhirnya mendapat perhatian khusus Pemkab Banyumas.
Sekda Agus Nur Hadie mengundang mereka bertemu langsung dengan Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, usai lapaknya terdampak kericuhan demo, Sabtu (30/8/2025).
Empat pria itu—Sudir, Idris, Naufal, dan Rochmat—datang dengan pakaian seadanya. Wajah mereka masih menyisakan kesedihan, setelah lapak sekaligus peralatan kerja mereka rusak akibat aksi massa.
Awalnya mereka canggung duduk di sofa ruang Sekda. Namun, suasana mencair setelah Bupati Sadewo hadir dengan gaya khasnya yang cablaka. Perlahan, mereka mulai bercerita tentang pengalaman pahit saat kejadian.
Rochmat mengaku kehilangan enam pasang sepatu dan sandal milik pelanggan. Awalnya ia bingung bagaimana menjelaskan kepada pemilik barang. Namun, salah seorang pelanggan justru memberi sikap bijak yang tak terlupakan.
“Kemarin ada ibu-ibu mau mengambil sepatunya, tapi sepatunya hilang. Beliau bilang tidak apa-apa, malah tetap membayar Rp40 ribu untuk jasa saya. Itu peristiwa luar biasa, saya benar-benar terharu,” cerita Rochmat.
Lain halnya dengan Idris. Seluruh peralatan sol sepatu miliknya hilang, kemungkinan dijarah saat kericuhan.
Bagi orang lain mungkin nilainya kecil, tapi bagi Idris, itu adalah aset yang selama bertahun-tahun menghidupi keluarganya.
“Terima kasih bantuannya. Dengan bantuan ini, saya bisa membeli peralatan kembali dan bisa kembali bekerja. Semoga peristiwa ini tidak terulang lagi,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Melihat kondisi tersebut, Bupati Sadewo bersama Sekda Agus Nur Hadie langsung memberikan bantuan agar para tukang sol bisa kembali beraktivitas.
Bahkan, salah satunya juga mendapat bantuan perbaikan motor dari Komunitas Motoran Bareng (Mobar) Banyumas yang diketuai Sekda.
“Pada prinsipnya, kami sangat prihatin. Bantuan ini untuk membantu bapak-bapak membeli atau membuat peralatan kerja agar bisa bekerja kembali,” kata Bupati Sadewo.
Sebelumnya, Bupati juga sudah menyalurkan bantuan sembako bagi pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Alun-alun Purwokerto yang terdampak kerusuhan.
Kini, wajah Sudir, Idris, Naufal, dan Rochmat kembali berseri. Mereka tidak menyangka, setelah bertahun-tahun mengais rezeki di Alun-alun, akhirnya bisa duduk di ruang Sekda dan ngobrol langsung dengan bupati.
“Ini sangat bermanfaat, benar-benar tidak menyangka akan mendapat perhatian sebesar ini. Terima kasih,” ujar Sudir.
Bupati Sadewo menegaskan, pihaknya ingin peristiwa kerusuhan tidak terulang lagi, agar masyarakat bisa hidup damai dan harmonis.