SERAYUNEWS – Tim SAR gabungan masih terus melakukan evakuasi 8 penambang di Banyumas yang terjebak dalam galian tambang.
Peluang selamat 8 penambang emas di Banyumas kemungkinan tipis. Pasalnya, mereka sudah terjebak di bawah genangan air setinggi 70 meter sejak lebih dari 35 jam.
Dilaporkan kemungkinan terjebak sejak Selasa, 26 Juli 2023 pukul 23.00 WIB. Tim SAR melakukan beberapa skenario evakuasi untuk mengeluarkan mereka dari galian yang tertutup air itu.
“Sejak Selasa 26 Juli 2023 pukul 23.00 WIB mereka terjebak di bawah tanah ketinggian 70 meter yang terendam air. Bisa bayangkan kondisi penambang. Tapi kita berdoa masih bisa tertolong,” ujar Kepala Kantor SAR Cilacap selaku SAR Mission Coordinator (SMC) Adah Sudarsa.
Proses evakuasi 8 penambang semakin sulit dilakukan air belum juga surut. Bahkan, sudah dilakukan penyedotan air tetapi belum juga berhasil.
Tim penyelamat mengalami kesulitan apabila memaksakan diri melakukan evakuasi di tengah genangan air.
“Kondisi lubang diameter 1 meter dan penuh dengan air keruh. Tentu tim tidak bisa melihat dengan jelas. Justru bisa membahayakan regu penyelamat,” ujarnya.
Aktivitas penambangan emas ilegal yang dilakukan di Desa Pancurendang itu sudah berlangsung sejak tahun 2014. Area tersebut kini digaris polisi karena 8 orang terjebak di galian.
Penambang itu terjebak di dalam galian tambang yang tiba-tiba tergenang air. Air diduga berasal dari kebocoran galian atau sumur tambang di sekitar lokasi.
posisi sumur berada di dekat Sungai Tajur hingga menyebabkan kondisi sumur tambang mudah tergenang air.
Lokasinya yang berada di areal persawahan juga menjadi penyebab galian tambang emas ini cenderung membahayakan. Sebab, air bisa dengan mudah masuk ke areal lubang.
Adapun lokasi penambangan emas di Banyumas itu diduga ilegal. Kepala Desa Pancurendang, Nasirun mengungkapkan bahwa tembang emas tersebut saat dirinya menjabat sebagai Kepala Desa di tahun 2015.
Pemerintah desa, sambungnya, tidak mampu menutup paksa tambang emas tersebut. Pihaknya hanya sebatas memberikan imbauan agar tidak diteruskan, mengingat potensi bahayanya.
“Tapi itu masih jalan terus sampai sekarang. Karena mungkin sudah menjadi mata pencaharian sebagian masyarakat. Tapi tidak sedikit yang tidak berani masuk sini (areal tambang),” paparnya.
Mereka bukan warga setempat melainkan warga asal Bogor, Jawa Barat. Justru hanya sedikit warga setempat yang melakukan penambangan.
Kepala Desa menyebutkan ada sekitar 50 pekerja tambang yang beraktivitas di lokasi tambang emas tersebut.
Nasirun menjelaskan jumlah warga Desa Pancurendang sendiri tidak begitu banyak, justru didominasi penambang dari Jawa Barat.
Identitas 8 penambang yang terjebak di sumur atau galian emas itu sudah terungkap. Mereka adalah Rama Abdur Rohman (38), Ajat (29), Cecep Suriyana (29), dan Mad Kholis (32). Kemudian, Marmumin (32), Muhidin (44), Jumadi (33), dan Mulyadi (40).