Timnas Italia bermain luar biasa di Euro 2020. Mereka bukan hanya menyapu empat laga dengan kemenangan. Tapi, mereka memainkan sepak bola menyerang. Di balik hebatnya Italia saat ini, ada koneksi Sampdoria yang bekerja.
Roma, Serayunews.com
Italia mampu melakoni empat laga di Euro dengan sempurna. Mereka mendapatkan empat kemenangan. Di laga perdana Italia mampu membantai Turki 3-0. Di laga kedua mengalahkan Swiss 3-0. Di laga ketiga mengalahkan Wales 1-0. Terbaru, mereka mampu mengalahkan Austria 2-1 di babak 16 besar.
Alhasil, Italia pun lolos ke babak perempatfinal. Di babak 8 besar itu, Italia akan melawan salah satu tim kuat, yakni Belgia. Laga Italia melawan Belgia akan dilaksanakan pada 3 Juli 2020 mulai pukul 02.00 WIB.
Sejauh ini, Italia tak hanya mendapatkan hasil maksimal, mereka juga memiliki statistik yang oke. Situs UEFA menyebutkan, selama empat laga, Italia mampu melakukan 87 kali ancaman ke gawang lawan. Dari 87 serangan itu, 23 di antaranya tepat sasaran.
Sampai sejauh ini di Euro 2020, Italia adalah tim yang paling banyak melakukan ancaman ke gawang lawan. Italia lebih bagus dari Denmark yang ada di posisi dua dengan 77 ancaman ke lawan. Aktivitas penyerangan Italia juga paling bagus.
Dalam empat laga, Italia total melakukan 243 kali penyerangan ke daerah lawan. Denmark juga ada di posisi dua dengan 219 penyerangan ke daerah lawan. Italia bersama Denmark adalah tim yang paling banyak mencetak gol sampai saat ini, yakni sudah membuat sembilan gol.
Agresifnya Italia tentu tak bisa dilepaskan dari sosok yang berada di belakangnya yakni sang pelatih Roberto Mancini. Mancini adalah sosok yang getol melakukan sepak bola menyerang, bukan sepak bola bertahan yang sangat kental di Italia.
Untuk meramu sepak bola agresif itu, Mancini dibantu oleh lima orang asisten. Uniknya, dari lima orang itu, empat di antaranya adalah mantan pemain Sampdoria, klub di Liga Italia Serie A. Bahkan keempatnya pernah bersama di Sampdoria.
Siapa empat pembantu Mancini yang alumnus Sampdoria? Mereka adalah Alberico Evani, Fausto Salsano, Attilio Lombardo, dan Giulio Nuciari. Evani adalah gelandang Sampdoria pada 1993-1997. Salsano adalah gelandang Sampdoria pada 1993-1998. Lombardo adalah gelandang Sampdoria pada 1989-1995. Sementara, Nuciari adalah kiper Sampdoria pada 1989-1995. Sementara Mancini adalah pemain Sampdoria pada 1982 sampai 1997.
Jika menilik tahun mereka bermain di Sampdoria, maka kelima pemain ini pernah satu masa berada di Sampdoria secara bersama yakni pada 1993-1995. Di masa itu, Sampdoria menjadi tim yang cukup disegani di Italia.
Pada musim 1993-1994, Sampdoria mampu menjadi juara Coppa Italia. Lalu siapa pelatih Sampdoria kala itu? Dia adalah Sven Goran Eriksson, pelatih hebat asal Swedia. Erikson juga dikenal sebagai pelatih yang getol dengan permainan menyerang.
Koneksi permainan menyerang ini tentu mereka bawa dari situasi bersama di Sampdoria. Koneksi ini tentu sudah sangat kuat dan sudah paham antara satu sama lain. Maka, bisa dikatakan kehebatan Italia saat ini tak lepas dari Eriksson yang pernah menjadi pelatih lima otak Italia saat ini. Oiya, satu asisten pelatih Italia bukan lulusan Sampdoria, dia adalah Danielle De Rossi, eks pemain Timnas Italia yang lama bermain di AS Roma.
Apakah koneksi Sampdoria ini akan memberikan kado indah bagi Italia. Tentu saja kita lihat kiprah selanjutnya. Sekadar diketahui, tiga dari lima koneksi Sampdoria ini pernah membawa Manchester City jadi juara Liga Inggris pada musim 2011-2012. Ketiganya adalah Roberto Mancini, Attilio Lombardo, dan Fausto Salsano.