SERAYUNEWS-Peserta Jambore Pandu Sedunia XXV termasuk empat orang dari Kabupaten Purbalingga yang terdampak Topan Khanun akhirnya berhasil dievakuasi, Selasa (8/8/2023). Mereka dibawa ke Seoul dan akan melanjutkan kegiatan di sana.
“Sudah berhasil dievakuasi. Kontingen Indonesia termasuk anak-anak kita dari Kabupaten Purbalingga menginap asrama di Universitas Wonkwang di unit 29,” kata pengurus Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Purbalingga Wahyudina, kepada serayunews.com, Selasa (8/8/2023) siang.
Dia menyampaikan proses evakuasi berjalan lancar. Menurutnya panitia tetap melanjutkan pelaksanaan kegiatan jambore yang dilaksanakan 1-12 Agustus mendatang. Kemungkinan kegiatan akan dilaksanakan di dalam ruangan.
Seperti diberitakan, Pelaksanaan Jambore Pandu Sedunia XXV yang digelar di Saemangum Korea Selatan terdampak akibat adanya topan khanun yang diperkirakan akan datang Selasa (8/8/2023) ini.
Akibatnya puluhan ribu peserta yang merupakan delegasi dari seluruh dunia dievakuasi, termasuk empat orang peserta dari Kabupaten Purbalingga yang masuk dalam kontingen Indonesia.
Empat peserta Jambore Pandu Sedunia dari Kabupaten Purbalingga masing-masing adalah siswa SMAN 1 Purbalingga,Nabil Faiq Shyam Ardirahman Sakinah Feiza Aqilah dari SMAN Bobotsari, serta dua siswa dari SMP Sambas, Nafisa Zahratusita serta Farica Nadine Putri Widodo.
Wakil Menteri Pengelolaan Kebencanaan Korsel Kim Sung-ho mengumumkan evakuasi tersebut di bumi perkemahan, Senin (7/8/2023) siang waktu setempat. Bumi perkemahan Saemangeum terletak di Provinsi Jeolla Utara. Jaraknya sekitar 260 kilometer sebelah selatan Seoul, di pesisir barat Korsel.
Menurut Kim, keputusan itu diambil setelah Badan Meteorologi Korsel menyebutkan topan Khanun akan tiba pada Selasa pagi dan semakin parah seiring berjalannya hari. Saat ini, topan Khanun yang dikategorikan nomor dua terkuat dari empat level topan, berada di 330 kilometer timur laut Okinawa, Jepang. Kecepatan anginnya mencapai 118-154 kilometer per jam.