SERAYUNEWS – Tim SAR gabungan mengumumkan penutupan operasi penyelamatan atas insiden delapan penambang emas ilegal yang terjebak di Pancurendang, Banyumas.
Keputusan ini diambil setelah operasi evakuasi yang sudah mereka lakukan tidak memperoleh hasil positif.
Penghentian ini juga sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).
Kronologi kejadian bermula pada hari Selasa, 25 Juli 2023, sekitar pukul 20.00 WIB, ketika para pekerja tambang ilegal memulai aktivitas mereka di lokasi tersebut.
Beberapa jam kemudian, mendadak air mulai menggenangi sumur tambang tempat mereka bekerja.
Diduga, kebocoran galian atau sumur tambang di sekitar lokasi menyebabkan mengakibatkan delapan orang terjebak di dalam tambang tersebut.
Setelah para penambang terjebak dan tidak bisa keluar sejak malam hari, sekitar pukul 07.00 WIB keesokan harinya, warga sekitar melaporkan insiden ini kepada pihak berwajib.
Pihak berwenang segera merespons dan berusaha melakukan evakuasi secepat mungkin.
Namun, proses evakuasi menghadapi berbagai kendala, terutama karena lubang tambang yang sangat sempit dan sulit terakses.
Tambahan masalah lainnya adalah air yang terus masuk ke dalam tambang, membuat petugas SAR harus berfokus pada upaya menyedot air sebelum bisa mencapai para korban.
Sayangnya, segala usaha dan jerih payah tim penyelamat belum membawakan hasil.
Sementara itu, salah satu keluarga dari penambang yang terjebak belakangan ini buka suara.
Ia mengatakan bahwa pihaknya sudah ikhlas dengan apapun hasil dari tim penyelamat.
“Saya wakil dari pihak keluarga penambang, sudah ikhlas. Sudah ketentuan dari Allah,” kata Idik (63), warga Desa Kiarasari, Kecamatan Sukayaja, Kabupaten Bogor.
Adapun kini tempat naas tersebut tertanam sebuah prasasti yang menandakan nama-nama penambang yang menjadi korban.
Sejumlah tokoh masyarakat, tim penyelamat dan keluarga dari delapan penambang tersebut juga telah melaksanakan salat goib pada Selasa, 2 Agustus 2023.
Usai memanjatkan doa, mereka kemudian menuju ke sumur Bogor dan menaburkan bunga serta mencangkul tanah untuk memasukannya ke dalam sumur.***