SERAYUNEWS – Kabar baik datang bagi umat Islam Indonesia yang menantikan ibadah haji 1446 H / 2025.
Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi telah resmi menandatangani Kesepakatan Perhajian (MoU) yang mengatur kuota dan teknis pemberangkatan jamaah.
Kesepakatan ini dilakukan di Jeddah antara Menteri Agama Indonesia, Nasarudin Umar, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq F. Al-Rabiah.
Dengan penandatanganan tersebut, jumlah kuota haji Indonesia untuk 2025 ditetapkan sebanyak 221.000 jamaah.
Dari jumlah kuota tersebut, 221.000 jamaah akan dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan rute keberangkatan dan kepulangan.
Sebanyak 110.500 jamaah akan berangkat melalui Bandara Amir Mohammad bin Abdul Aziz di Madinah dan kembali melalui Bandara King Abdul Aziz di Jeddah.
Sisanya, jumlah yang sama, akan berangkat melalui Bandara King Abdul Aziz dan pulang melalui Bandara Amir Mohammad bin Abdul Aziz.
Pembagian ini diharapkan dapat memudahkan proses pemberangkatan dan kepulangan jamaah haji Indonesia.
Kuota haji 2025 juga sudah diatur untuk masing-masing provinsi. Dengan mengacu pada KMA Nomor 1196 Tahun 2024, berikut ini kuota masing-masing provinsi:
Berikut adalah tabel kuota haji 2025 berdasarkan provinsi, diurutkan dari yang terbanyak:
Provinsi | Kuota Haji 2025 |
---|---|
Sumatera Selatan | 70.129 |
Jawa Barat | 38.723 |
Jawa Timur | 35.152 |
Jawa Tengah | 30.377 |
Banten | 9.461 |
Sumatera Utara | 8.328 |
Lampung | 7.050 |
Jakarta | 7.926 |
Sulawesi Selatan | 7.272 |
Aceh | 4.378 |
Sumatera Barat | 4.613 |
NTB | 4.499 |
Riau | 5.047 |
Kalimantan Selatan | 3.818 |
DIY (Yogyakarta) | 3.147 |
Sulawesi Tenggara | 2.019 |
Kalimantan Timur | 2.586 |
Kalimantan Barat | 2.519 |
Sulawesi Tengah | 1.993 |
Sulawesi Utara | 713 |
Papua Barat | 723 |
Maluku | 1.086 |
Maluku Utara | 1.076 |
Papua | 1.076 |
Kalimantan Utara | 416 |
Bangka Belitung | 1.065 |
Kepulauan Riau | 1.291 |
Bali | 698 |
Gorontalo | 978 |
Kalimantan Tengah | 1.612 |
Sulawesi Barat | 1.453 |
Sumatera Selatan sebagai provinsi dengan kuota terbesar. Sedangkan provinsi lainnya, seperti Bali, Papua, dan Kalimantan Utara, memiliki kuota yang lebih kecil, namun tetap membuka kesempatan bagi jamaah dari seluruh Indonesia untuk melaksanakan ibadah haji.
Pemerintah terus berupaya memastikan pemerataan kuota agar semua calon jamaah mendapat kesempatan yang adil untuk berangkat.
Dengan kuota yang telah diumumkan lebih awal, persiapan menuju ibadah haji 2025 diharapkan dapat berjalan lebih lancar.
Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Arab Saudi untuk memastikan kenyamanan dan kelancaran proses haji. Untuk mendukung keberhasilan ini, sejumlah petugas dan pembimbing ibadah haji juga sudah disiapkan.
“Fokus kita adalah bagaimana jemaah haji Indonesia bisa mendapat layanan terbaik. Ini akan kita persiapkan sejak awal,” kata Menag.***