Banyumas, serayunews.com
“Donor darah itu sehat, sehingga masyarakat tidak perlu takut untuk mendonorkan darahnya. Ayo donor darah, saya akan terus mendonorkan darah saya sampai dinyatakan tak bisa lagi berdonor. Total sampai saat ini saya sudah mendonorkan darah sebanyak 83 kali,” ujar Sabar seusai menerima penghargaan.
Sabar mengatakan, target paling dekat yakni mampu mendonorkan sebanyak 100 kali. Tidak menutupi kemungkinan hal itu dapat terealisasi. Mengingat dirinya masih dinyatakan sehat. Meski dirinya orang Banjarnegara namun ketika mendonorkan darahnya, dia mengaku selalu pergi ke Kabupaten Banyumas.
Dalam pemberian penghargaan tersebut, Sabar tidak sendirian, karena PMI Banyumas secara total memberikan penghargaan kepada 1.161 pendonor. Sabar menjadi salah satu pendonor terbanyak. Penghargaan tersebut langsung diserahkan oleh Bupati Banyumas, Achmad Husein yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Banyumas, Didi Rudwianto.
Sementara itu menurut Ketua PMI Kabupaten Banyumas, Sadewo Tri Lastiono yang juga merupakan Wakil Bupati Banyumas mengungkapkan, bahwa data tahun 2020, pendonor yang sudah mendonorkan darahnya melalui PMI Banyumas sebanyak 25 kali ada 889 orang, sebanyak 50 kali ada 194 orang dan yang 75 kali sebanyak 78 orang. Jumlah pendonor darah tersebut mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya.
Meski mendapatkan kantong darah yang cukup banyak, pihaknya terus mendorong masyarakat untuk mendonorkan darahnya. PMI melalui Unit Donor Darah (UDD) akan selalu berupaya memenuhi kebutuhan darah masyarakat, baik kuantitas maupun kualitas. Tidak hanya mendorong masyarakat untuk donor darah biasa, pihaknya juga mendorong masyarakat untuk mendonorkan plasma konvalesen (PK) dimana diperuntukan bagi pendonor yang telah sembuh dari Covid-19 dan memenuhi sejumlah syarat.
“UDD PMI Banyumas telah memproduksi 1.374 plasma konvalesen (PK) yang dibutuhkan oleh 1.161 pasien Covid-19. Pencapaian itu berkat dukungan Bupati Banyumas dan lintas sektor,” kata Sadewo.
Pasalnya, pihaknya mendorong masyarakat bukan tanpa alasan, karena saat ini ada 55 pasien dengan kebutuhan 102 kantong yang masih menunggu antrean untuk mendapatkan plasma di PMI Banyumas. Kebutuhan darah tersebut sebagian besar dari luar Banyumas.
“Berbagai upaya telah dilakukan guna merekrut donor plasma. Yaitu berkoordinasi dengan beberapa instansi kepolisian, BUMN, ponpes, perguruan tinggi, dan RS dalam perekrutan donor plasma,” ujarnya.