SERAYUNEWS – Ada banyak tempat wisata di Dataran Tinggi Dieng, salah satunya adalah spot Batu Ratapan Angin.
Menurut legenda, Batu Ratapan Angin yang ada di Dieng, Jawa Tengah tersebut muncul karena adanya kutukan kepada sepasang kekasih.
Batu Ratapan Angin termasuk spot wisata yang cukup baru. Sesuai namanya, wisata satu ini menitikberatkan pada bongkahan batu besar yang ada di ketinggian.
Dinamakan Batu Ratapan Angin karena tak sedikit warga yang mendengar suara-suara aneh berupa ratapan di sekitar bongkahan batu ini.
Wisata Batu Ratapan Angin dapat dikunjungi dengan mudah karena akses jalannya sudah lancar dilalui motor hingga mobil.
Dari pusat kota Wonosobo, maka Batu Ratapan Angin dapat dijangkau dalam jarak kurang lebih satu jam saja.
Selain itu, letaknya juga cukup strategis karena dekat dengan Candi Dieng, Telaga Warna, hingga beberapa perbukitan lainnya.
Batu Ratapan Angin menurut mitos sebenarnya merupakan jelmaan dari seorang laki-laki dan perempuan yang ketahuan selingkuh lalu keduanya dikutuk menjadi batu.
Kebetulan, perempuan tersebut telah memiliki seorang suami yang sah yakni seorang pangeran. Ketika akhirnya sang pangeran tahu tentang perselingkuhan tersebut, sang pangeran pun mengutuknya.
Sang pangeran rupanya memiliki ajian puting beliung. Oleh sebab itu ia sangat tidak suka bila ditantang oleh pria lain yang mengincar istrinya.
Karena kutukan itulah sang istri dan pria selingkuhannya tersebut menjelma menjadi batu. Bahkan, batu-batu tersebut terkadang juga bersuara seperti angin yang menderu-deru.
Dilihat dari bentuk batuan, terdiri dari batu yang tegak berdiri (mewujudkan si lelaki) dan batu yang terduduk (mewujudkan si perempuan).***