Salah satu momen terindah sepak bola Indonesia dibuat oleh lelaki asal Majenang, Cilacap, Widodo Cahyono Putra. Lelaki kelahiran 8 November 1970 itu menjadi pembicaraan di Asia kala dihelat Piala Asia 1996. Saat itu, Wiwid, begitu biasa disapa, membuat gol salto atau akrobatik saat Indonesia bermain seri 2-2 melawan Kuwait.
Sekadar diketahui, Piala Asia 1996 adalah debut Timnas Indonesia. Untuk pertama kalinya bermain di ajang terakbar di Asia setelah di penyisihan menyingkirkan Malaysia dan India. Jelang Piala Asia 1996, pers Indonesia memberi sangsi yang luar biasa. Sebab, para pemain bintang Indonesia tidak dibawa di ajang tersebut.
Setelah gagal di Piala Tiger 1996, pelatih Timnas Indonesia Danurwindo tidak memanggil pemain bintang di PIala Asia 1996. Para pemain bintang itu di antaranya adalah Kurniawan Dwi Yulianto, Ansyari Lubis, Fachri Husaini, Eri Irianto.
Danurwindo membawa pemain “baru” yakni Ronny Wabia, Francis Wewengkang, Chris Yarangga, Ansar Razak. Tapi, Danurwindo masih menyisakan nama “lama” seperti Kurnia Sandi, Widodo C Putro, Indriyanto SAN, Aples Tecuari.
Keputusan itulah yang membuat banyak orang tak yakin dengan performa Timnas Indonesia di Piala Asia 1996. Namun, ternyata performa Timnas Indonesia cukup meyakinkan, setidaknya di laga perdana melawan Kuwait pada 4 Desember 1996. Secara mengejutkan, Indonesia mampu unggul dua gol lebih dahulu atas Kuwait.
Gol pertama Indonesia tercipta dengan sangat indah. Umpan lambung Ronny Wabia disambut tendangan salto Widodo C Putro. Bola pun bersarang ke gawang Kuwait di menit 20. Di menit 40, Indonesia kembali menambah gol melalui tendangan Ronny Wabia.
Sayangnya, keunggulan dua gol tak bisa dipertahankan. Di babak kedua, Indonesia dibobol dua kali oleh Kuwait. Kedudukan pun berakhir 2-2. Di laga kedua, Indonesia kalah tapi tak memalukan, yaknidengan skor 2-4 dari Korea Selatan. Laga ketiga, Indonesia kembali kalah 0-2 dari Uni Emirat Arab sebagai tuan rumah.
Indonesia memang gagal lolos dari babak grup. Namun, performa Indonesia cukup meyakinkan. Gol Widodo di laga melawan Kuwait pun selalu jadi pembicaraan. Aksi Widodo menegaskan bahwa Indonesia sebenarnya bisa berbicara di level Asia.
Bahkan pada 2020 lalu, gol WIdodo terpilih dalam AFC Asian Cup Greatest Goals Bracket Challenge. Itu adalah ajang voting online yang dilakukan otoritas sepak bola Asia yakni AFC.
Kiprah Widodo di Timnas Indonesia tak cukup jelek. Dia mampu ikut membawa Indonesia mendapatkan medali emas Sea Games 1991. Itu adalah medali emas yang belum bisa diulangi kembali hingga saat ini.
Di level klub, Widodo malang melintang. Dia pernah membela Warna Agung, Petrokimia Putra, Persija. Setelah pensiun sebagai pemain, Widodo memutuskan menjadi pelatih. Kini, Widodo menjadi pelatih Persita Tangerang.