Purwokerto, Serayunews.com
Dalam perbincangan dengan Serayunews, wakil rakyat dari PDIP ini mengungkapkan, sejak memutuskan untuk terjun di politik tahun 1990-an lalu, ia sudah memegang komitmen terhadap diri sendiri untuk menjauhkan rasa kecewa serta baper. Sebab, politik itu fluktuatif, baik di internal partai ataupun di luar.
“Kalau dalam berpolitik kita cepat baper dan sedikit-sedikit kecewa, maka tidak akan bisa bertahan. Yang juga tidak kalah penting adalah harus selalu bersyukur,” ucapnya.
Lebih lanjut Bambang menuturkan, dalam setiap proses politik harus dibarengi dengan edukasi dan rekrutmen kepemimpinan. Supaya bisa menghasilkan rekrutmen kepemimpinan yang berkualitas, maka keduanya harus berjalan beriringan.
Menurutnya, edukasi politik bisa dilakukan dalam berbagai situasi serta berbagai cara. Ia mencontohkan, saat bertemu dengan konstituennya, ia lebih condong untuk menjelaskan tentang DPRD, apa saja tugas-tugas dan fungsi DPRD. Sehingga masyarakat memahami, perbedaan antara lembaga legislatif dan eksekutif, dimana DPRD merupakan penyambung rakyat, namun dalam hal kebijakan tidak bisa langsung melakukan eksekusi sebagaimana eksekutif.
“Jadi pada masa kampanye misalnya, jika ada calon anggota legislatif yang bicara visi-misi, maka perlu dipertanyakan pemahamannya tentang fungsi dewan,” katanya.
Mantan Ketua DPC PDIP ProMega tahun 1996-1999 ini sudah duduk sebagai anggota DPRD Jawa Tengah selama lima periode dan ia selalu terpilih kembali, meskipun sempat pindah daerah pemilihan. Bambang pertama menjadi menjadi anggota DPRD Jateng tahun 1999 – 2004 dari dapil Banyumas-Cilacap, pada periode berikutnya 2004 – 2009, ia kembali terpilih. Pada pemilu 2009-2014, BHB dipindah menjadi caleg dari dapil VII, yang meliputi Kabupaten Purbalingga-Banjarnegara-Kebumen. Tak mau mengeluh ataupun menyerah, BHB tetap optimis melangkah di dapil barunya tersebut dan ia pun berhasil masuk kembali ke gedung dewan.
Selanjutnya, pada pemilu 2014-2019 dan 2019-2024, Bambang kembali lagi menjadi caleg dari dapil VIII, Banyumas-Cilacap dan dengan mulus ia kembali menduduki kursi DPRD Jateng.
Meskipun sudah hampir 10 tahun meninggalkan dapil VII, namun komunikasi dengan masyarakat pendukungnya di kabupaten tersebut masih terjalin. Bahkan, saat Lebaran kemarin, beberapa pendukungnya dari Purbalingga dan Banjarnegara masih berkunjung ke rumah BHB di Sokaraja.
“Saya masih tergabung dalam grup bersama masyarakat dari dapil VII. Sebab, saya menempatkan hubungan saya dengan konstituen sebagai sebuah habluminannas, bukan hanya sekadar karena kepentingan politik saja. Begitu pula dengan konstituen lain di dapil VIII, komunikasi selalu terjalin dengan baik, sebab saya memang wakil mereka,” tuturnya.