SERAYUNEWS – Cuplikan video klip lagu “Gala Bunga Matahari” dari Sal Priadi, akhir-akhir ini menghiasi beranda media sosial (medsos).
Termasuk, beberapa unggahan yang menggunakan backsound musik itu. Kebanyakan unggahan adalah video tentang kehilangan seseorang.
Seperti kita ketahui, karya terbaru Sal ini sudah rilis sejak pada 14 Juni 2024 lalu di berbagai platform.
Salah satunya, di akun channel YouTube yang sudah mencapai 1,6 juta penonton melalui pantauan serayunews.com, Selasa (9/7/2024) sore.
Lagu “Gala Bunga Matahari” masuk ke dalam album berjudul MARKERS AND SUCH PENS FLASHDISKS yang rilis pada Sabtu, 30 April 2024. Lagu ini sekaligus menjadi single keempat di album tersebut.
Namun, lagu ini menarik perhatian warganet karena seolah-olah menggambarkan surga dalam ajaran Agama Islam. Pria bernama lengkap Salmantyo Ashrizky Priadi ini memang merupakan seorang Muslim atau beragama Islam.
Lantas, bagian manakah dalam lirik Gala Bunga Matahari yang memiliki makna tersirat untuk sebagai surga? simak ulasan selengkapnya di artikel berikut ini.
Sejatinya, pria berusia 32 tahun ini membuat lagu ini dengan sangat umum dan tidak untuk agama tertentu. Akan tetapi, tak sedikit netizen yang mengaitkan beberapa lirik lagu gala bunga matahari dengan ayat suci AI-Qur’an.
Berikut adalah beberapa rinciannya.
Adakah sungai sungai itu benar benar
Dilintasi dengan air susu
Juga badanmu tak sakit sakit lagi
Kau dan orang orang di sana muda lagi
Selanjutnya, lirik di atas sempat diunggah oleh pria kelahiran Malang, Jawa Timur di akun Instagram pribadinya.
Menariknya, penggalan lirik soal sungai yang dilintasi air susu juga terdapat di Qur’an Surah Muhammad ayat 15.
مَثَلُ الۡجَـنَّةِ الَّتِىۡ وُعِدَ الۡمُتَّقُوۡنَؕ فِيۡهَاۤ اَنۡهٰرٌ مِّنۡ مَّآءٍ غَيۡرِ اٰسِنٍ ۚ وَاَنۡهٰرٌ مِّنۡ لَّبَنٍ لَّمۡ يَتَغَيَّرۡ طَعۡمُهٗ ۚ وَاَنۡهٰرٌ مِّنۡ خَمۡرٍ لَّذَّةٍ لِّلشّٰرِبِيۡنَ ۚ وَاَنۡهٰرٌ مِّنۡ عَسَلٍ مُّصَفًّى ؕ وَلَهُمۡ فِيۡهَا مِنۡ كُلِّ الثَّمَرٰتِ وَمَغۡفِرَةٌ مِّنۡ رَّبِّهِمۡؕ كَمَنۡ هُوَ خَالِدٌ فِى النَّارِ وَسُقُوۡا مَآءً حَمِيۡمًا فَقَطَّعَ اَمۡعَآءَهُمۡ
Masalul-jannatil-lati wu’idal-muttaqun(a), fiha anharum mim ma’in gairi asin(in), wa anharum mil labanil lam yatagayyar ta’muh(u), wa anharum min khamril lazzatil lisy-syaribin(a), wa anharum min ‘asalim musaffa(n), wa lahum fiha min kullis-samarati wa magfiratum mir rabbihim, kaman huwa khalidun fin-nari wa suqu ma’an hamiman faqatta’a am’a’ahum
Artinya, “(Apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya?”
Sementara itu, lirik badanmu tak sakit-sakit lagi juga kental nuansanya seperti Q.S Al-Fathir: 35.
Artinta, “(Dia) yang menempatkan kami di tempat yang kekal (surga) dengan karunia-Nya. Di dalamnya kami tidak lelah dan lesu.”
Sementara itu, penggalan lirik kau dan orang-orang di sana muda lagi juga memiliki kemiripan dengan Q.S Al-Insan: 19.
Artinya, “Para pemuda yang tetap muda mengelilingi mereka. Apabila melihatnya, kamu akan mengira bahwa para pemuda itu adalah mutiara yang bertaburan.”
Kemudian, penggalan lirik hati yang gembira sering kau tertawa pun mempunyai konsep yang sama dengan Q.S Al-Fathir: 34.
Artinya, ”Mereka berkata, Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kesedihan dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.”
Wallahu A’lam Bishawab
***