SERAYUNEWS– Bencana tanah longsor dan banjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang beberapa wilayah di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, Jumat (7/7/2023). Bencana alam tersebut dipicu cuaca ekstrem dengan intensitas hujan tinggi, selama beberapa hari terakhir.
Pascaterjadinya banjir lahar dingin Gunung Semeru, Bupati Lumajang Thoriqul Haq, menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari. “Saya sudah menetapkan tanggap darurat selama 14 hari, saya menugaskan Pak Sekda untuk menunjuk satgas darurat bencana,” ungkapnya dikutip serayunews.com, Sabtu (8/7/2023).
Menurut Cak Thoriq, sapaan akrabnya, cuaca ekstrim dengan intensitas hujan tinggi selama beberapa hari, mengakibatkan banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah. Bahkan, terjangan keras material lahar dingin Semeru juga mengakibatkan beberapa jembatan mengalami kerusakan hingga terputus total.
Oleh karena itu, menurut dia, fokus utama yang dilakukan saat ini, adalah keselamatan jiwa. Di tengah intensitas hujan yang masih tinggi ini, Bupati Lumajng mengimbau agar warga masyarakat di tepian sungai, untuk sementara mengungsi terlebih dahulu, sampai kondisi dipastikan aman.
“Masyarakat yang ada di tepian lahar kita evakuasi di tempat pengungsian di beberapa balai desa termasuk yang ada di Balai Desa Jarit ini,” terang Cak Thoriq saat meninjau lokasi pengungsian di Balai Desa Jarit Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jumat (7/7/2023) petang.
Lebih lanjut dia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Lumajang terus melakukan asesmen untuk menginventarisir dampak yang ditimbulkan akibat bencana alam ini. Karena, selain banjir lahar dingin sejumlah wilayah lain ada yang terdampak tanah longsor.
“Yang perlu kita segerakan adalah normalisasi akses segera bisa diurai, dibersihkan, berikutnya kita akan menginventarisir infrastruktur yang perlu kita benahi kembali, beberapa jembatan yang ada di jalan kabupaten juga terputus kita inventarisir,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi menyebut, hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan tanah longsor di beberapa titik. Tiga warga Dusun Sriti, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, ditemukan meninggal dunia akibat tanah longsor yang terjadi Jumat dini hari.
Dia menjelaskan, ketiga korban ditemukan sudah tidak bernyawa usai rumahnya tertimbun longsor pada bagian dapur dan kamar tidur. Tim SAR Gabungan berhasil masuk dan melakukan evakuasi terhadap para korban terdampak.